RI Cetak Surplus Neraca Perdagangan Tertinggi dalam 13 Bulan

Total kinerja ekspor Indonesia sepanjang Januari-September ini sebesar US$ 104,36 miliar dan impor US$ 98,69 miliar.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Okt 2016, 11:45 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 11:45 WIB
Total kinerja ekspor Indonesia sepanjang Januari-September ini sebesar US$ 104,36 miliar dan impor US$ 98,69 miliar.
Total kinerja ekspor Indonesia sepanjang Januari-September ini sebesar US$ 104,36 miliar dan impor US$ 98,69 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indonesia kembali mengecap surplus neraca perdagangan di September 2016 sebesar US$‎ 1,22 miliar. Surplus tersebut disebut-sebut merupakan yang tertinggi selama 13 bulan terakhir.

Kepala BPS Suhariyanto saat Rilis Neraca Perdagangan September 2016 menyatakan, nilai ekspor Indonesia di bulan kesembilan ini sebesar US$ 12,51 miliar atau lebih besar dibanding realisasi impor yang sebesar US$ 11,30 miliar.

"Jadi surplus neraca perdagangan Indonesia di September 2016 sebesar US$ 1,22 miliar. ‎Jumlah ini tertinggi selama 13 bulan terakhir," ucapnya di Kantor BPS, Jakarta, Senin (17/10/2016).

Rinciannya, dari kinerja neraca perdagangan migas masih defisit US$ 681,1 miliar, sementara non migas surplus US$ 1,89 miliar‎. Sehingga ada surplus neraca perdagangan di September US$ 1,22 miliar.

Sementara itu, kata Suhariyanto, total kinerja ekspor Indonesia sepanjang Januari-September ini sebesar US$ 104,36 miliar dan impor US$ 98,69 miliar.

"Total surplus neraca perdagangan di periode sembilan bulan ini US$ 5,67 miliar. Kinerja neraca perdagangan migas defisit US$ 4,05 miliar dan non migas surplus US$ 9,72 miliar," jelasnya.

Menurutnya, jumlah surplus di Januari-September 2016 lebih kecil dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 7,2 miliar. ‎"Ini menunjukkan perekonomian global masih lemah, termasuk harga komoditas yang masih rendah," tutur Suhariyanto. (Fik/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya