6 Infrastruktur Listrik di Papua dan Papua Barat Resmi Beroperasi

Kehandalan listrik di Papua dan Papua Barat semakin baik karena ditopang dengan sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Okt 2016, 14:52 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 14:52 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ‎enam infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan nilai proyek Rp 989 miliar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ‎enam infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan nilai proyek Rp 989 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ‎enam infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Nilai investasi dari enam proyek tersebut mencapai Rp 989 miliar. Adanya proyek tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik wilayah Papua dan Papua Barat.

Jokowi mengatakan, dengan peresmian enam infrastruktur kelistrikan tersebut akan mendorong pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) di wilayah Papua dan Papua Barat. 

"Tadi sudah disampaikan oleh Gubernur Papua bahwa sampai saat ini rasio elektrifikasi baru sekitar 47 persen," kata Jokowi, saat meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Gardu Induk Wamena 20 MVA, Jayapura, Papua, Senin (17/10/2016).

Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyebutkan, enam infrastruktur kelistrikan tersebut adalah:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW
2. Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW
3. Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem – Waena – Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit
4. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp - Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit
5. Gardu Induk Waena – Sentani 20 Mega Volt Ampere
6. Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere.

"Keseluruhan total proyek tersebut mencapai Rp 989 miliar," ungkap Sofyan.‎

Kehandalan listrik di Papua dan Papua Barat semakin baik karena ditopang dengan sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt (kV) dan Gardu Induk 20 MVA. Untuk diketahui kedua nfrastruktur tersebut baru pertama kali dibangun di Papua.

"Khusus untuk SUTT 70 kV yang terbentang dari Orya Genyem hingga Jayapura terdiri dari 323 tower," ucap Sofyan.

Keberhasilan pengoperasian enam infrastruktur kelistrikan ini penting untuk sistem Provinsi Papua dan Papua Barat, mengingat kebutuhan akan listrik yang terus meningkat di kedua provinsi tersebut. 

Saat ini, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu 294 Mega Watt (MW) dengan beban puncak 242 MW, pertumbuhan beban rata-rata 8 per per tahun, dan jumlah pelanggan sebanyak 521 ribu pelanggan.

“Kami harap dengan adanya enam infrastruktur kelistrikan baru di Papua dan Papua Barat ini bisa menambah keandalan sistem kelistrikan di Papua, sebagai bentuk konsentrasi kami untuk Papua, " tutup Sofyan. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya