Jokowi Minta Tak Ada Lagi Permainan Harga BBM di Papua

Presiden berharap Program BBM Satu Harga yang digulirkan pemerintah benar-benar dirasakan di masyarakat.

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Okt 2016, 14:12 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 14:12 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) pungutan liar (pungli) di Kemenhub, Jakarta, Selasa (11/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengawasan yang ketat tetap berlaku pada penyaluran bahan Bakar Minyak (BBM) di Papu. Hal ini agar tidak lagi terjadi penyimpangan harga.

Presiden berharap Program BBM Satu Harga yang digulirkan pemerintah benar-benar dirasakan di masyarakat.

"Saya sudah titip, kalau harganya di APMS, harga ini saya harap sampai ke masyarakat betul, jangan sampai dibeli satu dua tiga orang dan dijual lagi dengan harga beda. Jadi harga itu harus harga di masyarakat," jelas Jokowi di Yahukimo, Senin (18/10/2016).

Jokowi menegaskan selalu mengawasi pelaksanaan program yang sudah berjalan. Seperti pada Program BBM Satu Harga.

Dia menegaskan tak boleh lagi ada permainan atau pihak yang mengambil keuntungan sepihak dari harga BBM di Papua.

"Jadi jangan sampai hanya dikuasai satu dua tiga empat (oknum) karena saya cek lagi saya selalu cek kalau ada masalah seperti ini," tegas dia.

Kalaupun kemudian ada kebocoran harga BBM secara eceran di masyarakat, dia mengakui, ini memang biasa terjadi asalkan tidak terlampau besar. "Tapi kalau harganya sudah ada yang Rp 40 ribu padahal membeli hanya Rp 6.450 itu tidak wajar," tegas dia.

Dia pun kembali mengingatkan kepada instansi terkait untuk terus mengawasi penerapan BBM Satu Harga tersebut agar tak terjadi ketimpangan kembali.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya