Alokasi Belanja Modal BUMN Naik Jadi Rp 555 Triliun di 2017

Alokasi belanja modal BUMN setiap tahun memang harus naik demi mendukung posisi BUMN sebagai agen pembangunan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Nov 2016, 12:56 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2016, 12:56 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN berencana meningkatkan alokasi belanja modal (capex) seluruh BUMN pada 2017.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Bisnis Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengungkapkan alokasi belanja modal tersebut setiap tahun memang harus naik demi mendukung posisi BUMN sebagai agen pembangunan.

‎Aloy menjelaskan pada tahun ini capex yang sudah dimiliki 111 perusahaan plat merah mencapai Rp 410 triliun.

"Tahun depan kita sudah alokasikan akan bertambah jadi Rp 555 triliun," kata Aloy di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (23/11/2016).

Dia menjelaskan anggaran belanja modal ini paling banyak dialokasikan ke sektor-sektor yang‎ bersifat strategis dan sesuai dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Secara lebih rinci, sektor yang paling dominan mendapatkan alokasi belanja modal adalah konstruksi, kelistrikan dan pembangunan kilang oleh beberapa BUMN.

"Pokoknya capex ini akan kita alokasikan ke core bisnis [BUMN]( 2658640 "") dan akan mengambil proyek-proyek strategis. Bisa nanti BUMN sendiri, atau bisa bekerjasama dengan swasta," terang Aloy.

Bahkan, dia memastikan jumlah itu akan meningkat jauh lebih besar pada 2018. Kementerian BUMN berencana alokasi capex keseluruhan BUMN akan mencapai Rp 800 triliun.

Semakin banyaknya anggaran untuk belanja modal tersebut, diungkapkan Aloy juga‎ sejalan dengan rencana Kementerian BUMN untuk melahirkan holding BUMN. Pada 2017, setidaknya akan ada 10 holding yang terbentuk. (Yas/nrm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya