Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi wakil Indonesia dalam acara dua tahunan Pertemuan Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan di Kawasan Asia Pasifik (The Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban Development - APMCHUD) di New Delhi, India, yang berlangsung 14-16 Desember 2016.
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus yang mewakili Menteri PUPR akan menjadi koordinator dalam salah satu working group di acara ini.
"Diharapkan dengan menjadi koordinator Working Group, akan membuka kesempatan Indonesia untuk bertukar pengalaman terkait penanganan permukiman yang rawan bencana dan tantangan yang dihadapi karena adanya perubahan iklim," papar Maurin, Kamis (15/12/2016).
Maurin menuturkan, Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih 17.000 pulau dan terletak di Ring of Fire. Bencana alam dan dampak dari perubahan iklim adalah tantangan bagi Indonesia untuk mencapai perkotaan yang berkelanjutan.
Baca Juga
"Pengalaman Indonesia terkait penanganan rekonstruksi Aceh dan gempa Yogyakarta telah dijadikan acuan oleh negara lain dan telah diadopsi dalam "Sendai Framework for Disaster Risk Reduction" dan New Urban Agenda," jelas Maurin.
Konferensi yang dibuka oleh Menteri Perumahan, Perkotaan dan Penanggulangan Kemiskinan, India - M Venkaiah Naidu ini akan berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh setidaknya 250 delegasi dan partisipan dari 23 negara.
Selain berpartisipasi menjadi peserta dan Chairman dalam diskusi di Working Group, Indonesia juga turut serta dalam pameran yang membawakan tema sesuai Working Group yang dikawal, yaitu terkait penanganan permukiman pascabencana alam pada berbagai daerah di Indonesia.
Advertisement
Antara lain penanganan pascaletusan Gunung Merapi Yogyakarta - 2010, pascagempa Sumatera Barat - 2009 dan pasca-Tsunami Aceh - 2004 serta hasil pelaksanaan berbagai Workshop serta Seminar terkait Ketahanan Kota.
Maurin berharap partisipasi Indonesia dalam konferensi ini dapat membagi pengalaman dalam pembangunan permukiman dan perkotaan sehingga dapat membawa berbagai perkembangan positif dalam pembangunan permukiman dan perkotaan pada negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik untuk mewujudkan pembangunan permukiman yang berkelanjutan. (Yas)