Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan masalah yang terjadi pada fasilitas pengolahan minyak (kilang) Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 15 Januari 2017. Hal ini sempat membuat kehebohan masyarakat sekitar.
Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, kilang Balikpapan alami masalah sehingga keluarkan suara gemuruh pada 15 Januari 2017. Hal itu sempat membuat masyarakat khawatir.
‎"Saya harus mohon maaf pada 15 Januari jam 1 pagi saya ikuti tweet. Penduduk kota Balikpapan heboh suara gemuruh sekali," kata Bambang, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (‎24/1/2017).
Baca Juga
‎Bambang mengungkapkan, hal tersebut disebabkan oleh bocornya pipa gas untuk memasok ke generator kilang Balikpapan unit I berkapasitas 60 ribu barel per hari. Untuk menghindari ledakan akibat tekanan tinggi maka gas tersebut akhirnya dibuang dengan cara dibakar (flare).
"Suara gemuruh tapi bukan kilang terbakar. Pada kilang punya power generator sendiri dibangkitkan sistem turbin, kasus 15 Januari pipa bocor," jelas Bambang.
Direktur Pengolahan Pertamina Toharso melanjutkan, bocornya pipa gas tersebut memaksa kilang balikpapan unit I yang dibangun sejak 1948 tersebut berhenti beroperasi ‎selama satu minggu. Sedangkan kilang Balikpapan unit II hanya berhenti beroperasi satu hari. Saat ini seluruh kilang telah beroperasi kembali secara normal.
‎"Sudah normal, yang kilang satunya dibangun 1948 shut down satu minggu nyambung pipa. Yang besar 200an ribu barel hanya sehari (tidak beroperasi)," tutur Toharso.
Advertisement