Teknologi Ini Bikin Produksi Minyak Pertamina EP Bertambah

Metode waterflooding diterapkan pada beberapa sumur minyak dan gas bumi (migas).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Mar 2017, 19:14 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 19:14 WIB
sumur Minyak BOB BSP
(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), menerapkan metode waterflooding yang merupakan tahapan awal, sebelum memasuki pengurasan minyak tahap lanjut (Enhance Oil Recovery/EOR). Penggunaan teknologi EOR, merupakan upaya untuk meningkatkan produksi minyak.

President Director PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan,  metode waterflooding, diterapkan pada beberapa sumur minyak dan gas bumi (migas). Ini sebagai upaya menahan laju penurunan produksi alamiah yang cukup tinggi hingga mencapai 25 persen per tahun.

Salah satu lapangan yang menerapkan metode ini adalah Pangkalan Susu Field, tepatnya di Struktur Gebang.

“Pekerjaan waterflooding struktur Gebang mulai dilaksanakan sejak Oktober 2016 dengan melibatkan 11 Sumur untuk POFD Phase 1. Dari 11 sumur EOR, 6 sumur injeksi air dan 5 sumur produksi, beberapa di antaranya dikerjakan dengan menerapkan teknologi Hydraulic Fracturing," kata Nanang, di Jakarta, Rabu (16/3/2017).

Dia menambahkan,  setelah  waterflood fase I selesai beroperasi pada  Februari 2017, tercatat adanya peningkatan produksi sebesar 210 barel minyak per hari atau 189 persen dari kondisi sebelum ada teknologi ini. Serta 700 persen dari kondisi sebelum adanya penerapan metode waterflood.

“Untuk 2017 produksi dari Struktur Gebang ditargetkan dapat dipertahankan pada kisaran 205 Barel Minyak per hari,” jelas dia.

Nanang melanjutkan,  target peningkatan produksi dari kegiatan EOR ini, berdasarkan simulasi cadangan minyak, diharapkan puncak produksi minyak  lapangan migas Gebang  sebesar 450 barel minyak per hari, tercapai di tahun 2018‎.

“Sejak dilakukannya pilot project waterflood di Desember 2011 hingga September 2016, sebelum dilakukan POFD waterflood fase I di awal Oktober 2016,  produksi struktur Gebang mencapai peningkatan sebesar 111 barel minyak per hari dari sebelumnya hanya 20 – 30 barel minyak per Hari," beber dia.

Pangkalan Susu Field Manager Dirasani Thaib menyampaikan rasa syukur atas penyelesaian pekerjaan EOR ini. “Prestasi ini tak lepas dari peran pemerintah desa dan Kecamatan Babalan serta seluruh warga yang senantiasa mendukung dan bekerjasama dengan baik selama kegiatan operasi berlangsung," tutup Dirasani.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya