Penyaluran Subsidi Elpiji dan Listrik Lewat Dompet Elektronik

Masyarakat hanya bisa menggunakan uang subsidi yang ada di dalam kartu e-wallet sesuai dengan peruntukannya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Jun 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 19:40 WIB
Rakor Penyaluran Subsidi Energi
Menko PMK, Puan Maharani (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah) ESDM Ignasius Jonan (kiri) sebelum mengikuti rakor tingkat menteri di Kantor Kemenpo PMK, Jakarta, Selasa (20/6). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) menyiapkan dompet elektronik (e-wallet) terkait penyaluran subsidi elpiji dan listrik ke masyarakat. Penggunaan e-wallet bertujuan agar pemberian subsidi hanya digunakan sesuai peruntukannya.

Direktur Program Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan BI Pungky Purnomo Wibowo menerangkan, dalam dompet elektronik yang berupa kartu terdapat dua fungsi, yaitu rekening tabungan yang berisi uang elektronik dan media penerima dan penyalur Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), subsidi listrik dan elpiji.

"Kartu kombinasi dompet elektronik kerennya e-wallet, itu ada dua rekening nanti rekening tabungan ada e-money, masing-masing bisa kita buat macam-macam, dompet untuk bantuan pangan non tunai, Program Keluarga Harapan, listrik elpiji, semua satu ada," kata Pungky, usai rapat koordinasi, penyaluran subsidi energi dalam satu kartu, di Kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Selasa (20/6/2017).

Menurut Pungky, dengan penyaluran semua bantuan pemerintah melalui kartu tersebut, maka masyarakat hanya bisa menggunakan uang yang ada di dalam kartu sesuai dengan peruntukannya.

‎"E-wallet enggak bisa belanja macam-macam, kita sudah kunci dengan sistem pembayaran," ucap Pungky.

Jika program penyaluran subsidi yang terintegrasi dalam satu kartu tersebut berlaku, maka masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan harus menjadi nasabah bank terlebih dahulu. Bank yang melayani untuk program tersebut merupakan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Yaitu, BRI, BNI, Mandiri‎ dan BTN.

"Dari masing-masing data kita buatkan rekeningnya, nanti uang masukan kesitu nanti tinggal transaksi lewat agen warung ," tutup Pungky.

Simak video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya