Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengkaji penambahan 2,4 juta pelanggan listrik golongan 900 volt ampere (VA) untuk kembali mendapatkan subsidi. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dia mengatakan, jika memang nantinya 2,4 juta pelanggan tersebut dinyatakan masih layak mendapat subsidi, maka akan dimasukkan ke dalam golongan 900 VA bersubsidi. Namun jika nantinya dinyatakan tidak layak, maka pelanggan tersebut akan harus membayar tarif listrik tanpa subsidi.
"2,4 juta itu yang masih dikaji kembali. Kemungkinan kelebihan. Belum tahu (dapat subsidi atau tidak). Lagi dilihat lagi. Kalau pun nggak layak masuk ya hapus, dikeluarkan sebenarnya," ujar dia di Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Jika tidak masuk kembali ke golongan masyarakat penerima subsidi listrik pada tahun ini lantaran keterbatasan anggaran subsidi pemerintah, maka 2,4 juta pelanggan listrik tersebut akan diajukan ke dalam penerima subsidi pada tahun anggaran 2018.
"Iya tahun depan kita lihat. Kalau enggak layak ya enggak boleh. (Asal data) TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). Kan data miskin sudah ada. Misalnya dia punya kartu miskin nggak, kalau nggak punya ya nggak (masuk golongan subsidi)," jelas dia.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan tambahan pelanggan 900 Volt Amper (VA) yang menerima subsidi sebanyak 2,4 juta kepala keluarga. Usulan dilayangkan ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelumnya mengatakan, dari hasil verifikasi ulang yang dilakukan instansinya bersama PT PLN (Persero), ditemukan 2,4 juta pelanggan golongan 900 VA yang subsidinya telah dicabut, ternyata masih berpotensi berhak menerima subsidi.
"Ada tambahan sekitar 2,4 juta pelanggan 900 VA lagi diverifikasi apakah perlu mendapatkan subsidi," kata Jonan.
Menurut Jonan, saat ini sedang dilakukan pemadanan ulang terhadap 2,4 juta pelanggan golongan 900 VA tersebut. Jika dinyatakan layak mendapatkan subsidi, maka jumlah golongan 900 VA yang menerima subsidi meningkat menjadi 6,5 juta pelanggan, dari sebelumnya 4,1 juta pelanggan.
"Kalau terjadi, maka yang 900 VA dari sekitar 4,1 juta pelanggan menjadi sekitar 6,5 juta pelanggan," ungkap Jonan.
Selain itu, Jonan juga menyebutkan, dengan ditambahnya penerima subsidi tersebut, pemerintah juga mengusulkan penambahan anggaran subsidinya. Anggaran yang diusulkan sebesar Rp 1,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2017
"Usulan kami di RAPBNP 2017 yang akan kami paparkan pada komisi VII setelah libur ada kenaikan sebanyak Rp 1,7 triliun subsidinya untuk tambahan pelanggan yang baru masuk sebanyak 2.4 juta pelanggan," dia menjelaskan.
Jonan melanjutkan, saat ini subsidi listrik yang tercantum dalam APBN 2017 sebesar Rp 50,4 triliun. Jika usulan tambahan subsidi tersebut disepakati komisi VII DPR, maka total subsidi listrik tahun ini mencapai Rp 52,13 triliun. "Kalau disetujui DPR, subsidi khusus listrik menjadi Rp 52,13 triliun," tutur Jonan.
Simak video menarik berikut ini:
Baca Juga
Advertisement