Peluncuran Rudal Korea Utara Dongkrak Harga Emas

Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi US$ 1.223,60 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Jul 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 06:45 WIB
Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi US$ 1.223,60 per ounce.
Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi US$ 1.223,60 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas mampu bangkit dari posisi terendah dalam tujuh pekan pada perdagangan Selasa. Kenaikan harga emas tersebut usai Korea Utara menembakkan rudal ke perairan Jepang.

Mengutip Reuters, Rabu (5/7/2017), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi US$ 1.223,60 per ounce. Sementara harga emas berjangka naik juga 0,3 persen menjadi US$ 1.223 per ounce.

Korea Utara kembali melakukan uji rudal misil. Melalui media pemerintah, Korea Utara mengonfirmasi telah sukses melakukan uji coba misil jarak jauh lintas benua (ICBM) atas perintah Kim Jong-un, pada Selasa 4 Juli 2017.

Uji coba ICBM yang dilaksanakan pada Selasa pagi waktu setempat itu mencapai ketinggian hingga melebihi 2.500 km, menurut laporan Kementerian Pertahanan Jepang.

Misil itu diluncurkan dari Paghyon, Provinsi Pyongan Utara, dan terbang selama 40 menit sejauh 930 km ke Laut Jepang. Misil itu kemudian jatuh di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Nippon yang kira-kira berjarak 200 nautikal mil dari garis pantai. 

Peluncuran rudal ini dilakukan beberapa hari sebelum para pemimpin dunia yang tergabung daam kelompok G20 melakukan pertemuan untuk membahas langkah-langkah pengendalian program senjata Pyongyang.

Di saat ada ketegangan politik seperti ini, harga emas pun diuntungkan. Emas akan menjadi pilihan para pelaku pasar sebagai instrumen safe haven. Para pelaku pasar cenderung menjual kepemilikan akan aset-aset yang berisiko.

"Pasar beralih ke emas karena konflik di Korea Utara," kata analis senior Danske Bank Jens Pardersen. "Namun harga emas tidak langsung terdorong tinggi karena konflik ini sudah berlangsung cukup lama," tambah dia.

Pada perdagangan sehari sebelumnya atau pada Senin kemarin, harga emas menyentuh level terendah sejak Mei. Pelemahan harga emas memang terjadi sejak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan.

Dalam enam bulan terakhir ini, harga emas memang sempat menguat cukup tajam pada tiga bulan pertama atau pada kuartal I. Namun kemudian pada kuartal II harga emas terombang-ambing dan akhirnya tertekan di tengah Juni.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya