Liputan6.com, Jakarta - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memiliki peran penting bagi suatu negara. Sebab, APBN menjadi alat alokasi, distribusi, serta menjadi stabilitas ekonomi dan sosial suatu negara.
Demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Supermentor ke-20, seperti ditulis Rabu (26/7/2017). Acara ini dihadiri Global Shaper World Economic Forum Maudy Ayunda, Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCl) Dino Patti Djalal, dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan dalam menjalankan fungsinya, negara harus menarik pajak. "Saya tahu wajah Anda pasti boring, ngomong pajak lagi. Sekali-sekali jangan ngomong pajak dong, Bu. Tapi saya harus, karena saya cinta Anda semua," kata dia kepada peserta yang hadir.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, Sri Mulyani menuturkan realisasi pajak di Indonesia masih minim. Saat ini, dari sekitar 257 juta penduduk Indonesia, hanya 36 juta wajib pajak (WP) terdaftar.
Dari angka itu, 16,6 juta WP terdaftar yang wajib melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT). Kemudian, 11,6 juta WP yang lapor SPT.
Program Pengampunan Pajak atau tax amnesty pun masih minim diikuti WP, meski tampak banyak masyarakat berbondong-bondong ke Kantor Pajak. Sri Mulyani menuturkan, dalam sembilan bulan hanya 727.613 yang ikut tax amnesty.
Dalam acara itu, Sri Mulyani pun sempat bertanya kepada Maudy Ayunda apakah sudah membayar pajak."Maudy sudah bayar pajak belum? Karena dia tadi sebagai selebritas, dia nyanyi, pasti dapat income," canda Sri Mulyani.
Menanggapi itu, Maudy pun menyatakan pihaknya telah membayar pajak. "Bu Sri Mulyani, saya bayar pajak, Bu," ucap dia.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: