Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) terus berupaya mendapat gas dengan harga murah, salah satunya menjajaki kerjasama dengan perusahan perdagangan gas asal Singapura, Keppel Offshore and Marine.
Direktur Pengadaan Strategis PLN Nicke Widyawati mengatakan, PLN akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum off Understanding/ MOU) dengan Keppel. Hal ini akan menjembatani kerjasama dalam kajian penggunaan infrastruktur gas milik Keppel, yang akan digunakan PLN untuk memasok gas ke pembangkit listrik Mobile Power Plant (MPP).
Baca Juga
"Itu untuk yang mobile power plant yang kemarin ada yg sudah terpasang. Jadi kan hari ini ada beberapa mobile power plant yang sudah beroperasi dan akan beroperasi tapi kan pasokan gasnya belum ada," kata Nicke, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Advertisement
Menurut Nicke, setelah menjajaki kerjasama untuk kajian penggunaan infrastruktur gas. PLN berencana memperluas kerjasama dengan melakukan pertukaran pasokan gas.
Nicke menjelaskan, pertukaran gas yang dimaksud adalah gas milik Keppel akan memasok ke pembangkit yang berdekatan dengan Keppel, dengan begitu akan menghemat biaya pengiriman, sehingga harga gas yang didapat jauh lebih murah.
Sedangkan Keppel, akan mendapat gas jatah PLN dari dari dalam negeri. Skema tersebut juga akan dikaji terlebih dahulu, untuk membuktikan harga gas yang didapat PLN jadi jauh lebih murah dan tidak melanggar aturan.
"Kalau dari sisi transportasi tentu kan lebih pendek. Tapi angka detailnya belum ada. Tapi secara kasatmata, tentu transportasinya kalau dari Singapura dibanding dari Bontang kan lebih pendek, tentunya pasti akan lebih murah. Namun kita tidak tahu kan regulasi lainnya. Kita belum ini. Jadi itu yg akan dilakukan kajian lebih lanjut," tutup Nicke.