Pasok Air Bersih, Menteri Jonan Bangun Sumur Bor di Sulut

Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan lima sumur bor air tanah bagi empat kabupaten dan kota di Sulawesi Utara

oleh Septian Deny diperbarui 22 Okt 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2017, 09:30 WIB
Ignasius Jonan
Ignasius Jonan berbagi pengalaman tentang lika liku selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian ESDM.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan lima sumur bor air tanah bagi empat kabupaten dan kota di Sulawesi Utara. Sumur bor yang diresmikan ini merupakan hasil kegiatan 2016. Peresmian kelima sumur bor air tanah tersebut dipusatkan di Desa Warisa Kampung Baru, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu 21 Oktober 2017 kemarin.

Sebanyak 2 buah sumur bor di Desa Warisa, Minahasa Utara telah dibangun dan siap dimanfaatkan oleh warga sekitar. Dalam bangunan sumur bor tesebut telah dilengkapi dengan pompa selam beserta bangunannya.

Selain itu juga disediakan mesin generator dengan kapasitas 10 kVA beserta rumah genset untuk menghidupkan pompa air. Warga juga mendapatkan bak penampung air dengan kapasitas 5.000 liter yang langsung dilengkapi dengan kran airnya.

Jonan menyatakan air bersih yang berasal sumur bor air tanah Desa Warisa dapat menghasilkan hingga 60 ribu liter air bersih dalam sehari.

“Per 1 detik hasilnya 2 liter jadi kalau 1 menit hasilnya 120 liter, dan satu jam dapat menghasilkan 7.200 liter. satu hari bisa beroperasi 8 jam. Maka hasilnya hampir 60 ribu liter sehari,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/10/2017).

Dalam berbagai kesempatan, Jonan menekankan pentingnya penggunaan APBN yang manfaatnya harus dirasakan langsung oleh masyarakat, salah satunya adalah sumur bor air tanah.

Badan Geologi Kementerian ESDM telah melaksanakan pelayanan kegeologian kepada masyarakat berupa pemboran air tanah dalam, secara Nasional di daerah yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air.

Sejak 2005 hingga 2017, Badan Geologi Kementerian ESDM telah melaksanakan pembangunan sumur bor air tanah di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah sebanyak 1.795 sumur bor serta potensi cakupan layanan kumulatif hingga mencapai sekitar 5,2 juta jiwa.

Khusus di Sulawesi Utara, sejak 2007 hingga 2017, Badan Geologi Kementerian ESDM telah melaksanakan pembangunan 28 buah sumur bor air tanah, termasuk 5 unit di 2016 dan 4 unit di 2017. Kegiatan tersebut dilakukan pada daerah yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air, dengan potensi cakupan layanan kumulatif hingga mencapai sekitar 81 ribu jiwa.

 

selanjutnya

Pembangunan sumur bor air tanah merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang dilakukan oleh Kementerian ESDM melalui Badan Geologi Kementerian ESDM guna membantu masyarakat memperoleh air bersih bagi daerah yang memang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

“Kalau ada di daerah yang sulit sekali (air bersih) ya kita pasang (sumur bor). Terutama yang daerah pinggiran, perbatasan dan sebagainya, kita bangun,” tutur Jonan.

Lima sumur bor yang diresmikan bagi empat kabupaten dan kota tersebut yaitu:

- Dua sumur bor di kabupaten Minahasa Utara, yaitu di Desa Warisa Kampung Baru, Kecamatan Talawaan dan Desa Maen, Kecamatan Likupang.

- Satu sumur bor di kabupaten Minahasa berlokasi di Desa Teling, Kecamatan Tombariri.

- Satu sumur bor di kabupaten Minahasa Selatan yaitu di desa Pinapalangkaw, Kec. Suluun Tareran.

- Satu sumur bor di kota Bitung Kelurahan Lirang, Kec. Lembeh Utara.

Mengingat sumur bor air tanah menggunakan solar sebagai bahan bakar penggerak diesel, Jonan menghimbau agar kedepannya mesin diesel dapat menggunakan listrik sebagai penggerak pompa. “Mungkin lebih murah (menggunakan listrik), saya kira paling kurang lebih murah separuh,” tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya