KAI Raup Untung Rp 1,2 Triliun hingga September 2017

Peningkatan laba ini seiring kenaikan volume kereta api yang sudah beroperasi sampai saat ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Nov 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 18:30 WIB
Garis Antrean Penumpang KRL di Stasiun
Penumpang berdiri di garis antrean penumpang di Stasiun Juanda, Jakarta, Kamis (10/8). PT KAI Commuter Jabodetabek melakukan uji coba garis antrean penumpang tersebut guna untuk keselamatan bagi para penumpang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja yang positif sampai kuartal III 2017. Tercatat, perseroan operator kereta api ini mampu meraup untung Rp 1,2 triliun.

"Kita pokoknya sampai akhir tahun laba kita targetkan naik 10-15 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu itu laba kita Rp 1 triliun," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Kenaikan laba ini tidak terlepas dari peningkatan volume kereta api yang sudah beroperasi sampai saat ini. Tercatat KAI sudah menambah beberapa rangkaian hingga saat ini, seperti salah satunya KA Jayakarta Premium jurusan Jakata-Surabaya Gubeng pada September 2017.

Tidak hanya itu, dorongan kenaikan laba seiring melonjaknya volume penumpang KRL. Tercatat jumlah penumpang KRL melonjak drastis, bahkan kini sudah menyentuh angka 1 juta penumpang per hari.

Peningkatan jumlah penumpang KRL ini tidak terlepas dari penambahan sarana seperti memperpanjang gerbong KRL yang dilakukan anak usahanya sebagai operator KRL, yaitu PT Kereta Commuter Indonesia.

Edi memperkirakan, laba perusahaan akan semakin meningkat seiring dengan peremajaan gerbong dan penambahan perjalanan KA dalam beberapa waktu ke depan.

"Kita kemarin sudah tawarkan obligasi, itu saja kelebihan permintaan 2,5 kali lipat, mencapai Rp 5 triliunan. Itu nanti kita pakai untuk peremajaan gerbong dan penambahan kereta," ujar Edi. 

Antisipasi Natal dan Tahun Baru

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan akan menambah 17 kereta api (KA) tambahan yang diberangkatkan dari Jakarta mengantisipasi lonjakan penumpang di libur Natal dan Tahun Baru 2018. Tidak hanya itu, KAI juga menambah perjalanan KA dari Bandung dan Yogyakarta dengan tujuan ke Solo dan Surabaya.

"Penyelenggaraan operasi Natal dan Tahun Baru 2018 ini kita akan laksanakan selama 17 hari mulai 21 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018," kata Direktur Utama KAI Edi Sukomoro di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Untuk perjalanan dari Stasiun Bandung dengan tujuan ke Solo, KA tambahannya adalah Lodaya Tambahan dan dari Stasiun Kiaracondong tujuan Surabaya Gubeng adalah Pasundan Tambahan. Sedangkan KA tambahan yang akan diberangkatkan dari Yogyakarta dengan tujuan ke SUrabaya Gubeng adalah KA Sancaka Tambahan.

Dengan adanya tiga kereta apitambahan tersebut, maka secara keseluruhan KAI akan mengoperasikan 20 rangkaian KA tambahan dalam operasi Nataru 2018. Total KA tambahan ini menyediakan 20.880 tempat duduk.

"Peningkatan volume penumpang selama 17 hari itu kami perkirakan naik 5-6 persen dibandingkan masa nataru tahun lalu," tegas Edi.

Seperti diketahui sebelumnya, PT Kereta APi Indonesia (Persero) khususnya Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta telah mempersiapkan 17 Kereta APi (KA) tambahan untuk menghadapi libu Natal dan Tahun Baru 2018.

Dari 17 perjalanan KA tambahan tersebut terdiri dari pemberangkatan awal dari Stasiun Gambir sebanyak 12 perjalanan KA dan dari Stasiun Pasar Senen 5 perjalanan KA.

Adapun tujuan akhir dari 17 perjalanan ka tambahan ini terdiri ke arah Jawa Barat 4 KA, Jawa Tengah 7 KA, dan Jawa Timur 6 KA.

Maka, dengan dioperasikannya kereta api tambahan ini, total tiket tersedia sekitar 46.150 tiket per harinya selama masa angkutan natal 2017 dan tahun baru 2018.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya