Sejak 2014, KKP Tenggelamkan 363 Kapal Pencuri Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan memprioritaskan menangkap kapal yang melakukan pencurian ikan pada 2017.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Jan 2018, 14:15 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2018, 14:15 WIB
Kapal pencuri ikan
Kapal pencuri ikan asal Filipinan yang ditangkap (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2017, Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) telah menenggelamkan 127 kapal pencuri ikan. Sementara selama periode 2014-2017, sebanyak 363 kapal pencuri ikan telah ditenggelamkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Nilanto Perbowo mengatakan, salah satu capaian prioritas di tahun lalu yaitu penangkapan kapal-kapal yang melakukan tindak pencurian ikan atau illegal fishing.

Selama 2017, KKP telah memeriksa 3.727 kapal perikanan di wilayah laut Indonesia. Dari jumlah tersebut, 132 kapal ditangkap yang terdiri dari 85 kapal asing dan 47 kapal Indonesia. Penangkapan kapal-kapal tersebut karena terdapat bukti yang cukup telah melakukan illegal fishing.

"Sejumlah kapal asing yang ditangka tersebut didominasi oleh kapal berbendera Vietnam sebanyak 68 kapal, Filipina 5 kapal, Malaysia 11 kapal dan Timor Leste 1 kapal," ujar dia di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Sementara dalam hal penenggelaman kapal pelaku illegal fishing, sepanjang 2017 KKP bersama TNI Angkatan Laut dan Polri melalui koordinasi Satuan Tugas (Satgas) 115 telah menenggelamkan 127 kapal.

Dari 127 kapal yang ditenggelamkan tersebut, terbanyak berasal dari Vietnam sebanyak 90 kapal, 19 kapal asal Filipina, 13 kapal asal Malaysia, 4 kapal asal Indonesia dan 1 kapal asal Thailand.

Sementara itu, selama periode 2014-2017, KKP bersama pihak-pihak terkait telah menenggelamkan 363 kapal pencuri ikan. Rinciannya, Vietnam sebanyak 188 kapal, Filipina 77 kapal, Malaysia 55 kapal, Thailand 22 kapal, Indonesia 19 kapal, China 1 kapal, dan 3 kapal dari negara lainnya. "Dari 2014-2017 total ada 363 kapal ilegal," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Menteri Susi: Ekspor Ikan Turun Tapi Lebih Baik dari Negara Lain

Harga Ikan Makin Murah Di 2015
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menargetkan tahun 2015 harga ikan tidak mahal lagi dan Industri perikanan Indonesia bisa mengekspor ikan ke luar negeri, Jakarta, Minggu (11/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui terjadi penurunan ekspor di sektor perikanan. Namun penurunan ini dinilai masih lebih baik dibandingkan negara eksportir perikanan lainnya.

Hal tersebut Susi sampaikan saat membuka Konferensi Pers terkait Kinerja 2017 dan Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2018.

"Ekspor walaupun turun, dibandingkan negara lain jauh lebih baik," ujar dia di Kantor KKP, Jakarta, Kamis 11 Januari 2018.

Selain itu, dia menegaskan jika selama 3 tahun terakhir sudah banyak hal yang telah dicapai kementeriannya. Masyarakat pun diminta tidak beranggapan jika hal yang dilakukan KKP selama 3 tahun terakhir hanya terkait menenggelamkan kapal pencuri ikan semata.

"Jangan tolong beritanya KKP cuma penenggelaman kapal. Tidak benar 3 tahun hanya penenggelaman kapal," dia menuturkan.

Susi juga meminta agar polemik penenggelaman kapal pencuri ikan ini tidak lagi berlanjut. Lebih baik ke depan fokus membenahi sektor perikanan dan menyejahterakan nelayan.

"Kita move on dari persoalan-persoalan yang membebani dan menjadi hal-hal tdak perlu. Ke depan kita merealisasikan program kerja kita," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya