Liputan6.com, Jakarta - Dalam memelopori penggunaan teknologi biometrik dalam dunia perbankan, The Development Bank of Singapore (DBS) membuat layanan pembukaan rekening melalui electronic Know Your Customer (e-KYC), dengan mensyaratkan identitas diri berupa KTP kepada nasabahnya.
Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto berujar, pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah untuk membuka pelayanan bank berbasis teknologi terkini itu.
"Kita kerja sama dengan pihak pemerintah melalui Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) dan dengan seizin OJK (Otoritas Jasa Keuangan), untuk gunakan data di KTP sebagai kesahihan validitas nasabah," ujar dia di Jakarta pada Rabu (24/1/2018).
Advertisement
Dia menambahkan, meskipun menyertai KTP, nasabah tidak dapat diwakili ketika membuka rekening. "Kalau saya mau buka akun digibank itu tidak bisa diwakilkan. Meski istri saya bawa e-ktp saya, print tetap tidak bisa, karena harus validasi data lewat jari tangan sendiri," kata dia.
Baca Juga
Penggunaan teknologi biometrik ini, jelas Leo, nantinya akan turut diikuti oleh pelaku industri lainnya, karena mereka mendapat jaminan keaslian identitas diri penggunanya.
"Kita bangga jadi yang pertama menggunakan biometrik. Tapi kita yakin industri akan pakai ini karena dapat menjaminkan validitas nasabah, apakah nasabah perbankan, wallet atau asuransi," kata dia.
Ketika ditanyai mengenai kemungkinan pengurangan jumlah penerimaan petugas dan pegawai karena adanya kemudahan ini, dia mengaku DBS tetap membutuhkan tenaga manusia meskipun secara sistem sudah dikuasai teknologi sepenuhnya.
"Saat ini sama halnya dengan teknologi, zaman dulu pas waktu ATM dimulai mesti ada orangnya juga untuk memberi tahu cara penggunaannya kepada nasabah. Sekarang kan orang sudah bisa memakai itu sendiri, jadi nanti teknologi juga bisa sendiri," ungkapnya.
"Tapi nanti kita tetap sediakan orang untuk memantau dan membantu jika diperlukan," tambah dia.
Selain kerja sama teknologi biometrik dengan pemerintah, Bank DBS Indonesia telah menjalin kerja sama lainnya dengan beberapa pihak, seperti virtual asisten yang menggunakan teknologi dari Kasisto.
"Kita juga kerja sama dengan satu startup pelayanan transportasi online untuk verifikasi," ujar Leo.
"Kita juga tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan pihak lain dalam hal mobile payment. Seperti yang kita tahu, layanan mobile payment banyak sekali berkembang di Indonesia," tambah dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Permudah Layanan Nasabah Lewat E-Key Store
Sebelumnya, PT Bank DBS Indonesia kembali berinovasi dengan membuka layanan electronik Know Your Customer (e-KYC) store di kedai kopi. Sebelumnya sudah meluncurkan digital banking (digibank) pada Agustus 2017.
Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto menuturkan, pihaknya membuka layanan e-KYC di kedai kopi, mengingat tempat nongkrong para nasabah.
"Setelah kita amati, mayoritas nasabah kami yang berasal dari generasi muda, pekerja dan entrepreneurship, mereka biasa menghabiskan waktu senggangnya sambil ngopi-ngopi di kedai kopi. Oleh karena itu, gaya hidup di coffee shop kita nilai sebagai tempat hang out kaum milenial," ucap dia di St. Ali Coffee di Jakarta pada Rabu 24 Januari 2018.
Leonardo melanjutkan, nasabah bisa membuka rekening di e-KYC store setelah mendaftarkan diri di aplikasi digibank.
"Sebelum membuka di e-KYC store, nasabah terlebih dahulu mendaftarkan dirinya di aplikasi digibank yang tersedia di telpon genggam," ujar dia.
Dalam mendaftarkan rekening melalui e-KYC store, nasabah harus menyertakan identitas diri dalam bentuk e-KTP atau KTP. "Nanti ada pilihannya, mau buka pakai e-KTP atau KTP," tutur Leonardo.
"Kalau pakai e-KTP, rekening akan langsung aktif pada saat itu juga. Sementara kalau pakai KTP, nasabah harus menunggu antara 2-4 hari, dan nanti mereka akan dikirim SMS bahwa rekeningnya telah aktif," tambahnya.
Para nasabah yang telah membuka rekening di kedai kopi nantinya akan menerima kartu debit langsung di tempat tinggal mereka. DBS sendiri telah membuka layanan digibank terbaru itu di 21 kedai kopi yang ada di Jakarta, Tangerang, Bandung, dan Surabaya.
"Untuk area Jabodetabek dan Bandung, masa pengiriman kartu debit akan memakan waktu 2x7 hari. Berbeda di Surabaya, kartu debit baru akan nasabah terima dalam kurun waktu 4x7 hari," jelas dia.
Dia berpromosi, para nasabah yang membuka rekening di kedai kopi juga akan mendapatkan layanan tambahan. "Ketika nasabah membuka account di coffee shop, maka ia akan diberi layanan kopi gratis," ucap Leonardo.
Advertisement