Liputan6.com, New York - Harga emas dunia melemah dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) yang melebihi imbas dari ketidakpastian yang diciptakan hasil pemilihan umum di Italia dan ketakutan terhadap terjadinya kemungkinan perang dagang global.
Melansir laman Reuters, Selasa (6/3/2018), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi US$ 1,319.82 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak 27 Februari di posisi US$ 1,327.86 per ounce.
Baca Juga
Sementara harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman April turun US$ 3,50, atau 0,3 persen menjadi US$ 1,319.90 per ounce.
Advertisement
"Apa saja yang mungkin mendukung dolar, yakni ekspektasi kenaikan suku bunga telah meningkat selama beberapa minggu terakhir ini," kata Daniel Ghali, Ahli Strategi Komoditas TD Securities.
Pernyataan Gubernur Fed Jerome Powell menunjukkan pandangan optimisnya tentang kondisi ekonomi Amerika membuka pintu kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga sebanyak empat kali.
Harga emas yang kali ini dipengaruhi penguatan dolar, menunjukkan indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap mata uang utama, naik 0,2 persen, setelah menyentuh posisi terendah dalam hampir seminggu sebelum sesi ini.
Harga Komoditas Lain
Dorongan terhadap harga emas juga berasal dari pengumuman Presiden AS Donald Trump pekan lalu, jika negara ini akan memungut tarif impor lumayan besar pada aluminium dan baja. Hal ini diikuti ancaman pembalasan dari Uni Eropa dan Kanada.
Di Italia yang sedang melangsungkan pemilihan umum, tampaknya tidak satupun dari tiga kelompok utama akan bisa memerintah sendiri dan ada sedikit kemungkinan pemerintahan dipegang arus utama pemerintahan moderat.
"Emas didukung pembicaraan perang dagang. Apakah akan terjadi atau tidak akan meningkatkan probabilitas kebijakan dari Fed yang jelas akan bullish untuk emas," tambah Ghali.
Emas sering dilihat sebagai alternatif investasi saat terjadinya ketidakpastian geopolitik dan keuangan, bersama aset safe haven lainnya seperti yen Jepang dan surat utang AS, sementara saham cenderung lebih rendah.
Sementara itu, harga perak turun 0,5 persen menjadi US$ 16,40 perons dari sebelumnya menyentuh US$ 16,60, posisi tertinggi dalam satu minggu.
Harga Platinum, turun 0,2 persen menjadi US$ 960,50 per ounce, sedangkan paladium tergelincir 0,9 persen menjadi US$ 982,47.
Advertisement