Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan semua BUMN pada 2018 ini bisa meraup keuntungan. Ini adalah tindak lanjut terkait masih adanya 12 BUMN yang tercatat merugi pada akhir 2017 kemarin.
Staf Khusus Menteri BUMN Wianda Pusponegoro menyatakan, sinergi antar BUMN adalah kunci untuk menggapai target laporan keuangan tahunan yang positif dari seluruh perusahaan di bawah naungan negara itu.
Advertisement
Baca Juga
"Melalui berbagai sinergi BUMN, maka Kementerian BUMN berhasil menurunkan kerugian BUMN sebesar Rp 5,2 triliun pada 2017, dari yang sebelumnya Rp 6,7 triliun pada 2016," paparnya ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu (24/3/2018).
Dia menjelaskan, berbagai inisiatif pun akan dilakukan agar semua BUMN bisa meraih laba tahun ini, yaitu perbaikan struktur dana dan permodalan, efisiensi dalam berbagai aktivitas operasional korporasi, serta mengembangkan budaya berdasar kinerja untuk memberikan value maksimal bagi perusahaan.
Terkait kemajuan terakhir 12 BUMN yang masih minus keuntungan, Wianda masih belum bisa banyak angkat bicara. Ia menyampaikan, hal itu baru bisa dilaporkan jika hasil kinerja Triwulan I sudah terlihat pada akhir Maret nanti.
Target Meleset
Sebelumnya, Menteri Rini sempat menargetkan, bahwa hanya tersisa 10 BUMN saja pada 2017 lalu yang masih mengalami kerugian. Target awal tersebut sedikit meleset, di mana masih ada 12 BUMN yang memiliki rapor merah.
Wianda menandaskan, sisa BUMN yang masih merugi tersebut secara kinerja harus lebih baik pada tahun ini, sehingga tercatat adanya profit dalam laporan keuangan tahunan mereka.
"Semua BUMN ditargetkan profit pada 2018. Secara kinerja, semua BUMN juga harus positif," pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement