Pemudik Lewat Jalur Udara Diprediksi Tembus 6,7 Juta Tahun Ini

Pada tahun lalu jumlah pemudik pesawat terbang sebanyak 6,1 juta.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2018, 17:33 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2018, 17:33 WIB
20170620-Pemudik Mulai Padati Bandara Soetta-Tallo
Calon penumpang antre masuk ke Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (20/6). Puncak arus mudik di Bandara Soetta diprediksi akan terjadi pada tanggal 22-23 Juni, dikarenakan sudah memasuki masa cuti bersama. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pemudik yang menggunakan pesawat udara diprediksi naik sebesar 10 persen saat mudik  Lebaran 2018. Dengan demikian, akan ada 6,7 juta penumpang yang akan pulang kampung lewat jalur udara.

Direktur Operasional dan Teknis Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo, menyebutkan jika pada tahun lalu jumlah pengguna pesawat terbang sebanyak 6,1 juta.

"Tahun lalu dari periode Lebaran itu 6,1 juta. Tahun ini targetkan 6,7 juta. Itu seluruh bandara AP II," ujar dia di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6/2018).

Angkasa Pura sebagai pengelola bandara berupaya memudahkan pengguna moda transportasi udara, salah satunya dengan menyiapkan layanan check-in aplikasi.

"Kalau penuh silakan mobile check in penumpang sebut nomornya nanti petugas yang bantu," kata dia.

"Kalau tidak bisa (check on daring), datang ke bandara karena ada petugas costumer service yang mondar mandir membawa printer kecil dan hp tinggal sebutkan nomor reservasi dan langsung di-print," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Masyarakat Diminta Tak Perlu Khawatir Mudik Naik Bus

Ribuan Pemudik Mulai Padati Terminal Pulo Gebang
Calon pemudik beristirahat di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (22/6). Memasuki H-3 Idul Fitri, Terminal Pulo Gebang mulai dipadati ribuan pemudik dengan berbagai tujuan, termasuk ke luar Pulau Jawa. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta masyarakat tidak khawatir menggunakan moda transportasi bus, untuk mudik ke kampung halaman. Pasalnya, saat ini kualitas bus sudah semakin baik.

Direktur Lalu Lintas Kemenhub Pandu Yunianto mengatakan, saat ini kondisi bus antar kota yang digunakan mudik sudah baik, bahkan sudah memiliki kelas premium. Sebab itu masyarakat tidak perlu lagi khawatir menggunakan bus untuk mudik.

"Masyarakat tidak perlu lagi khawatir pakai bus, bus sekarang cukup bagus sudah ada kelas premium," kata Pandu, dalam sebuh diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6/2018).

Menurut Pandu, selain kondisi bus yang sudah baik, infrastruktur jalan khususnya jalan tol juga saat ini sudah mendukung, sehingga meski menggunakan moda transportasi bus tetap mendapatkan rasa nyaman.

"Ditambah pelayanan jalan tol kenyamanan bisa dijamin," ujarnya.

Namun Pandu menyayangkan, saat ini masyarakat masih fanatik pada beberapa Perusahaan Otobus (PO) tertentu. Hal ini membuat penumpukan kerap terjadi di terminal‎ karena menunggu kedatangan bus dari PO tertentu.

Dia berharap, masyarakat tidak pilih-pilih PO Bus, cukup memilih yang sudah melakukan sertifikasi saja.

"Hanya masyarakat masih fanatik, pada PO tertentu sehingga nunggu di Terminal, terjadi penumpukan, saya harapkan masyarakat tidak pilih-pilih PO karena pilih saja yang sudah sertfikasi," dia menuturkan.

Untuk harga tiket mudik , pemerintah telah menerapkan pemberlakuan tarif batas atas dan tarif batas bawah untuk kelas ekonomi.

Sedangkan kelas non ekonomi mengikuti mekanisme pasar tetapi harus menunjukan besaran tarif di tempat menjualan tiket agar diketahui batas kewajarannya.

"Harga angkutan umum tarif batas atas bawah berlaku untuk kelas ekonomi, kalau kelas non ekonomi ‎pakai mekanisme pasar," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya