Harga Emas Melonjak Usai Trump Kritik Suku Bunga The Fed

Kekesalan Trump akibat melihat pengaruh kenaikan suku bunga terhadap ekonomi, padahal pemerintahannya sudah bekerja keras.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Jul 2018, 06:33 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2018, 06:33 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada perdagangan Jumat usai mencetak level terendah dalam satu tahun pada perdagangan sehari sebelumnya. Pendorong kenaikan harga emas adalah komentar dari Presiden AS Donald Trump soal suku bunga.

Mengutip Reuters, Sabtu (21/7/2018), harga emas harga emas di pasar spot naik 0,7 persen ke level USD 1.230,89 per ons pada pukul 1.40 siang waktu London. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik USD 7,10 atau 0,6 persen ke level USD 1.231,10 per ounce.

Harga emas turun hampir 1 persen pada minggu ini dan pada perdagangan Jumat mampu naik tipis. Jika dihitung dari awal Mei, harga emas telah turun 10 persen.

Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung meningkatkan dolar AS sehingga peluang untuk mendapatkan untung dari emas juga mengecil.

Harga emas mampu menguat usai Presiden AS Donald Trump kembali mengejutkan publik lewat kritikannya atas kenaikan suku bunga acuan. Padahal, tidaklah lumrah apabila presiden mengkritik independensi bank sentral.

Kekesalan Trump akibat melihat pengaruh kenaikan suku bunga terhadap ekonomi, padahal pemerintahannya sudah bekerja keras.

Sebelumnya, penasihat ekonomi Trump Larry Kudlow sudah lebih dulu mengkritik The Fed dengan harapan pihak bank sentral memperlambat kenaikan suku bunga. Gubernur the Fed Jerome Powell mengaku tidak khawatir terhadap "tekanan" dari Gedung Putih.

"The Fed memiliki tradisi panjang dalam melaksanakan kebijakan yang independen dari segala kekhawatiran politik," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Sebelumnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Pada perdagangan sebelumnya, harga emas merosot ke posisi terendah dalam satu tahun dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kemungkinan tentang adanya kenaikan suku bunga acuan kembali pada tahun ini.

Harga emas memang sangat dipengaruhi suku bunga AS. Kenaikan yang lebih tinggi meningkatkan peluang bagi aset yang memberi imbal hasil dan memperkuat dolar.   

The Fed telah menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Para pembuat kebijakan mengindikasikan harapan akan terjadi lagi kenaikan dua kali pada tahun ini.

Namun Powell tidak mengatakan apa pun selama dua hari pelaksanaan kesaksian kongres pada minggu ini.

Harga emas sempat berubah positif, meskipun sesaat. Demikian pula Dolar sempat merosot terhadap sekeranjang mata uang lainnya, setelah Presiden Donald Trump mengatakan kepada televisi CNBC tidak senang tentang kenaikan suku bunga karena ini akan menguatkan dolar, membuat ekspor AS lebih mahal di luar negeri.

Namun harga emas kemudian turun. "Ada aksi penjualan yang secara fundamental membuat bullish,"kata Dan Hussey, Ahli Strategi Pasar Senior RJOFutures.    

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya