Ketegangan Perdagangan AS-Eropa Mereda Bawa Harga Minyak Naik

Selain itu, harga minyak Brent naik setelah Arab Saudi menghentikan sementara pengiriman minyak melalui jalur pelayaran Laut Merah Bab al-Mandeb setelah adanya serangan dari Gerakan Houthi Iran.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Jul 2018, 06:15 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 06:15 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia naik untuk hari ketiga berturut-turut. Ini setelah Arab Saudi menangguhkan pengiriman minyak melalui selat di Laut Merah, menyusul serangan terhadap dua tanker minyak dan meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Melansir laman Reuters, Jumat (27/7/2018), harga minyak berjangka Brent naik 61 sen menjadi USD 74,54 per barel, naik 0,8 persen. Kontrak sebelumnya harga minyak sempat menyentuh USD 74,83 per barel, tertinggi sejak 16 Juli.

Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 31 sen, atau 0,5 persen menjadi USD 69,61 per barel.

Harga minyak antara lain dipengharuhil hasil pertemuan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Presiden AS Donald Trump  di Gedung Putih pada hari Rabu.

Pada pertemuan ini, Trump setuju untuk menahan rencana mengenakan bea masuk mobil. Uni Eropa dan Amerika Serikat memulai pembicaraan tentang pemotongan hambatan perdagangan lainnya.

"Tentu saja itu positif untuk ekonomi dan komoditas. Ini menghidupkan prospek ekonomi yang meredup akibat dimulainya perang perdagangan," kata John Kilduff, mitra di Again Capital Management di New York.

Selain itu, harga minyak Brent naik setelah Arab Saudi mengatakan menghentikan sementara pengiriman minyak melalui jalur pelayaran Laut Merah Bab al-Mandeb setelah adanya serangan dari Gerakan Houthi Iran.

Setiap langkah untuk memblokir Bab al-Mandeb, yang berada di antara pantai Yaman dan Afrika di ujung selatan Laut Merah, akan menghentikan pengiriman minyak melalui Terusan Suez Mesir atau pipa minyak mentah SUMED yang menghubungkan Laut Merah dan Mediterania.

Diperkirakan 4,8 juta barel per hari minyak mentah dan produk olahan mengalir melalui selat Bab al-Mandeb pada 2016 menuju Eropa, Amerika Serikat dan Asia, menurut Lembaga Informasi Administrasi Energi AS.

Arab Saudi juga memiliki Petroline, yang dikenal sebagai East-West Pipeline. Ini terutama mengangkut minyak mentah dari ladang-ladang di timur ke Yanbu untuk diekspor. Itu bisa mengimbangi kemacetan yang disebabkan penutupan Bab al-Mandeb.

Olivier Jakob dari Petromatrix mengatakan dalam sebuah catatan, jika  masih harus dilihat apakah langkah Saudi berdampak pada biaya pengiriman.

"Bagian ini tidak sepenting Selat Hormuz ... tetapi terbatasnya aliran melalui itu akan berdampak tidak hanya untuk minyak mentah tetapi juga untuk produk karena waktu pelayaran yang lebih lama," kata dia.

Persediaan minyak mentah AS pekan lalu jatuh lebih dari yang diperkirakan ke level terendah sejak 2015, menurut EIA.

Pedagang mengatakan jika persediaan di pusat penyimpanan AS di Cushing, Oklahoma, terus turun. Jumlahnya diperkirakan akan turun 1,1 juta barel sampai Selasa pekan depan, kata para pedagang, mengutip penyedia informasi energi Genscape.

Harga Minyak Kemarin

Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Harga minyak naik satu persen usai pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan data persediaan minyak domestik jatuh ke level terendah sejak Februari 2015.

Hal tersebut kurangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan yang bebani pasar dalam beberapa pekan terakhir.

Harga minyak Brent naik 70 sen atau satu persen ke posisi USD 74,14 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat USD 1,06 menjadi USD 69,58 per barel atau mendaki 1,6 persen.

Persediaan minyak mentah AS turun 6,1 juta barel hingga periode 20 Juli 2018. Data US Energy Information Administration menunjukkan, persediaan menjadi 404,9 juta barel yang merupakan terendah sejak Februari 2015. Analis perkirakan penurunan 2,3 juta barel.

Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma turun 1,1 juta barel. EIA menyebutkan stok itu merupakan terendah sejak November 2014.

"Penurunan persediaan sekali lagi menempatkan fokus pada pengetatan pasokan di AS," ujar Analis Price Futures, Phil Flynn, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (26/7/2018).

Adapun stok bensin turun 2,3 juta barel dibandingkan dengan harapan analis dalam jajak pendapat Reuters turun 713 ribu barel. Sementara itu, stok bensin Midwest AS jatuh ke posisi terendah sejak 2015.

Namun, kenaikan harga minyak terbatas usai rilis data menunjukkan mayoritas penarikan persediaan minyak di Pantai Barat atau dikenal PADD 5.

"Pasar biasanya diskon seiring ada penarikan persediaan besar ketika terkonsentrasi di Pantai Barat," kata John Kilduff, Partner Again Capital Management.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya