Harga Ayam Kampung Tembus Rp 150 Ribu per Ekor

Harga ayam broiler masih di kisaran Rp 45 ribu per ekor. Sedangkan harga ayam kampung ukuran besar bisa mencapai Rp 150 ribu per ekor.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Jul 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2018, 14:30 WIB
Daging ayam broiler
Daging ayam broiler. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Tangerang - Perkiraan yang menyebut bahwa harga daging ayam akan turun setelah lebaran ternyata meleset. Terpantau, sebulan lebih setelah Idul Fitri, harga daging ayam broiler per kilogram (kg) saat ini masih berada di kisaran Rp 45 ribu sampai Rp 48 ribu per kg.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di Pasar Bengkok, Tangerang, pedagang menyebut harga masih naik-turun. Pedagang ada yang menjual pada harga Rp 46 ribu per kg, dan ada yang sampai Rp 48 ribu per kg.

"Sekilo Rp 46 ribu. Ada yang jual Rp 45 ribu per kg sampai Rp 48 ribu," jelas Ida (38) pada Minggu (29/7/2018). Menurutnya harga itu saat ini bisa terbilang masih standar. Lebih lanjut, Ida menyebut harga dada dan paha Rp 48 ribu per kg, sementara ceker Rp 28 ribu per kg.

Penjual ayam kampung hidup, Haji Buang (73), menjelaskan ayam yang ia jual bervariasi. Harga dimulai dari Rp 40 ribu untuk yang kecil hingga Rp 150 ribu untuk yang berukuran besar.

"Rp 40 ribu yang kecil. Ada yang Rp 100 ribu, Rp 140 ribu, dan Rp 150 ribu untuk yang berukuran lebih besar," jelasnya.

Untuk harga daging sapi masih terpantau stabil. Tercatat, harganya masih Rp 120 ribu, walaupun di tempat lain sempat diberitakan sedikit sampai Rp 130 ribu.

"Harga daging sapi stabil Rp 120 ribu, tapi enggak tahu dua bulan ke depan nanti," ucap Eli (58). Ia pun memberi kepastian bahwa harga-harga daging sapi akan kompak di semua pasar-pasar besar.

"Harga daging sapi kompak di pasar-pasar besar," ujarnya. 

Tekan Harga Daging Ayam, Kementan Gelar Operasi Pasar

Tembus Rp 50 Ribu per Kg, Peternak Keluhkan Harga Bibit Ayam Fluktuatif
Peternak memberikan makan pada ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Harga daging ayam naik mencapi angka Rp 50 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Badan Ketahanan Pangan meluncurkan operasi pasar pada Sabtu (28/7/2018) di Toko Tani Indonesia Centre, Jakarta Selatan. Ini sebagai upaya stabilitas daging ayam beku.

Tujuan operasi pasar daging ayam beku adalah untuk menstabilkan harga ayam di pasaran yang saat ini sudah melebihi harga acuan pemerintah, yaitu sebesar Rp 32.000 per kg, tetapi di pasaran di jual rata-rata Rp 38.000 per kg. Bahkan ada yang di atas Rp 40.000 per kg.

"Mestinya harga daging ayam beku ini tidak naik, karena produksinya mencapai 1,8 juta ton, sedangkan kebutuhan hanya 1,5 juta ton sehingga terjadi surplus," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi.

Melalui Operasi Pasar yang dilakukan dari 27 Juli 2018 dan 28 Juli 2018, diharapkan dalam beberapa hari ke depan harga daging ayam beku akan kembali stabil. "Saya harapkan dalam 2-3 hari ke depan harganya sudah stabil," tambah Agung. 

Operasi pasar akan dilakukan di beberapa pasar dan tempat-tempat strategis antara lain di pasar pondok labu, lenteng agung, klender SS, pulo gadung,  tebet barat, cijantung.

Selain itu juga di perumahan Pondok Indah Jati Sari Bekasi, Atsiri Permai, Bogor  dan Taman Bona Indah Lebak Bulus. Adapun harga daging ayam beku yang dijual Rp 31.000 per kg. Harga tersebut lebih murah dibanding dipasaran lainnya, karena pasokan ayam langsung dari peternakan ayam .

Operasi Pasar di beberapa lokasi ini akan dilakukan serentak mulai pukul 08.00 WIB pagi. Selain daging ayam beku, masyarakat juga bisa memperoleh beberapa komoditas pangan strategis lainnya seperti telur ayam ras dengan harga Rp 22.000 per kg. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya