Potensi Produksi Migas Blok Sanga-Sanga Bisa 4 Kali Lebih Besar

Vico Indonesia sudah menghentikan proses eksplorasi sejak 1996 lantaran belum adanya kejelasan soal masa depan hak kelola blok.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Agu 2018, 11:35 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 11:35 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah resmi mengambil alih kelola Blok atau Wilayah Kerja (WK) Sanga-Sanga di Kalimantan Timur dari Vico Indonesia. Meski telah uzur, blok migas tersebut diperkirakan masih memiliki potensi produksi besar bila terus dieksplorasi.

Eks President Vico Indonesia, Tumbur Parlindungan, mengatakan, Blok Sanga-Sanga yang ditemukan Vico pada 1968 punya potensi produksi hingga mencapai 3-4 kali lebih besar dari saat ini.

"Itu potensi, potensi dari WK Sanga-Sanga ini bisa ditingkatkan hingga 3-4 kali lipat. Selama 20 tahun belum pernah kita eksplorasi," ungkap dia di Mess Hall Lapangan Muara Badak, Kalimantan Timur, Rabu (8/8/2018).

Namun begitu, ia menyatakan belum bisa menghitung pasti seberapa besar potensi produksi migas di sana, lantaran belum pernah melakukan eksplorasi sejak lebih dari 20 tahun silam.

"Itu bisa dihitung kalau barangnya sudah dapat. Ini belum dapat. Tapi potensinya besar, soalnya hampir dari 1996 belum pernah eksplorasi," ucapnya.

Berdasarkan data SKK Migas pada akhir Juli 2018, WK Sanga-Sanfa menghasilkan produksi minyak kondensat sebesar 10.753 barrel oil per day (bopd) dan gas 80,7 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd).

Lebih lanjut, Tambur menyampaikan, penurunan produksi migas Blok Sanga-Sanga yang sempat mencapai puncak kejayaan pada 1994 dan 1998 terbilang natural, sebab dari sisi teknikal masih terhitung normal.

Dia menambahkan, Vico Indonesia sudah menghentikan proses eksplorasi sejak 1996 lantaran belum adanya kejelasan soal masa depan hak kelola blok di tangan perusahaan.

"Karena kontrak kita akan berakhir (pada 8 Agustus 2018). Jadi ya, siapa yang mau investasi kalau ketidakpastiannya belum ada," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertamina Resmi Ambil Alih Blok Sanga-Sanga

PT Pertamina (Persero) resmi mengambil alih kelola Blok atau Wilayah Kerja (WK) Sanga-Sanga dari VICO Indonesia yang berakhir pada 8 Agustus 2018.
PT Pertamina (Persero) resmi mengambil alih kelola Blok atau Wilayah Kerja (WK) Sanga-Sanga dari VICO Indonesia yang berakhir pada 8 Agustus 2018.

Sebelumnya, Pertamina resmi mengambil alih kelola Blok atau Wilayah Kerja (WK) Sanga-Sanga dari VICO Indonesia yang berakhir pada 8 Agustus 2018. Blok minyak dan gas (migas) tersebut terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Proses peresmian serah terima alih kelola ini berlangsung di VICO Camp Office, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (7/8/2018) sekitar pukul 23.00 Wita.

Proses diawali dengan penyerahan kembali pengelolaan WK Mahakam dari VICO Indonesia kepada pemerintah melalui SKK Migas, untuk selanjutnya diserahkan kepada PT Pertamina (Persero). 

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam sambutannya mengatakan, langkah penyerahan pengelolaan Blok Sanga-Sanga kepada Pertamina setelah habis masa kontrak merupakan upaya pemerintah meningkatkan ketahanan energi nasional.

"Sebagai wakil pemerintah, kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan kerja keras VICO Indonesia sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama WK Sanga Sanga. Seluruh persiapan alih kelola yang sudah disiapkan dalam waktu singkat ini, diharapkan menjadi tantangan bagi Pertamina untuk menjaga kontinuitas operasional WK Sanga-Sanga, sehingga bisa menambah kontribusi produksi migas bagi negara," kata dia, seperti dikutip Rabu (8/7/2018).

Blok Sanga-Sanga merupakan salah satu dari delapan WK terminasi yang diserahkan pengelolaannya dari pemerintah kepada Pertamina pada 20 April 2018 lalu.

Berdasarkan data SKK Migas pada akhir Juli 2018, WK Sanga-Sanga menghasilkan produksi minyak-kondensat sebesar 10.753 barel oil per day (bopd) dan gas 80,7 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya