Kementerian ESDM Tugaskan Pertamina Kelola Blok Migas yang Tak Laku

Pertamina rencananya bisa menggunakan dana‎ Komitmen Kerja Pasti (KKP) yang telah disetorkan ke pemerintah untuk mengelola blok migas yang tak laku.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Sep 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2018, 12:30 WIB
ESDM
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus meningkat tata kelola migas di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menugaskan PT Pertamina (persero) mengelola Blok minyak dan gas bumi (migas) yang tidak diminati oleh kontraktor.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan,‎ saat ini ada beberapa blok migas yang tidak laku saat dilelang. Ada beberapa alasan yang mendasarinya. Oleh karena itu, Kementerian ESDM mencari cara agar blok migas tersebut bisa produktif.

"Saya ada rencana menugaskan Pertamina untuk mengelola yang enggak laku ini," kata Djoko, di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Khusus untuk mengelola blok migas eksplorasi, Pertamina rencananya bisa menggunakan dana‎ Komitmen Kerja Pasti (KKP) yang telah disetorkan ke pemerintah.

Djoko mengungkapkan, untuk menjalankan rencana tersebut akan dibuat dasar hukum terlebih dahulu.

Sedangkan dana KKP ‎yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi sejalan dengan tujuan meningkatkan produksi dan eksplorasi migas.

"Nanti coba kita bikin dasar hukumnya. KKP bisa digunakan untuk meningkatkan produksi dan eksplorasi tujuannya baguskan," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kementerian ESDM Percepatan Jadwal Penutupan Lelang Blok Migas

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, Kementerian ESDM memutuskan untuk mempercepat waktu penutupan lelang Wilayah Kerja (WK) Migas yang habis masa kontraknya pada 2021. Sebelumnya, penutupan lelang enam WK yang dilelang oleh pada Agustus kemarin akan dilakukan pada Desember 2018.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan bahwa penutupan lelang blok migas ini akan dilaksanakan pada 12 Oktober mendatang.

Percepatan penutupan ini dikarenakan sampai saat ini peminat dan yang mengambil berkas lelang enam WK tersebut sudah banyak.

Diketahui, keenam WK tersebut antara lain Blok South Jambi B, Blok Southeast Mahakam, Blok Makasar Strait, Blok Selat Panjang, Blok Banyumas dan Blok Andika Bumi Siak. Pemerintah kemudian memasukan salah satu Blok lagi, yakni Blok West Kampar yang dilelang Rabu kemarin.

"Jadi peminatnya dan yang mengambil berkas sudah banyak. Jadi, daripada nunggu lama lama, ya sudah nanti kita langsung evaluasi saja," kata dia pada Rabu 19 September 2018.

Djoko menjelaskan hingga saat ini, sudah ada tiga perusahaan yang berminat mengelola Blok Makasar Strait. Blok South Jambi B diminati empat perusahaan sedangkan blok Selat Panjang diminati tiga perusahaan.

Untuk WK eskplorasi seperti Blok Banyumas dan Blok Andika Bumi Siak, menurut dia, setidaknya sudah ada tiga perusahaan yang berminat.

"Kalau segera diputuskan, perusahaan bisa segera melakukan produksi ataupun eksplorasi. Hal ini kemudian bisa membuat produksi bisa lebih cepat dilakukan sehingga produksi blok tersebut menjadi tidak turun," ujar Djoko.

Kementerian ESDM juga akan mempercepat pengumuman pemenang lelang. Djoko mengatakan, untuk blok produksi, pemerintah bisa membuat keputusan terkait pemenang lelang pada akhir Oktober mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya