BPS Jadi Lembaga Statistik Paling Transparan ke-2 di Asia

Melalui data statistik, masyarakat dapat mengetahui pencapaian pembangunan yang telah dilakukan pemerintahan yang tengah berjalan.

oleh Merdeka.com diperbarui 26 Sep 2018, 11:17 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2018, 11:17 WIB
Investasi Meningkat, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06 Persen
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (7/5). Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 mencapai 5,06%.(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memperingati hari statistik nasional. Dalam kesempatan itu, BPS mengundang sejumlah pejabat seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, BPS selalu menyajikan data yang berkualitas, transparan, dan akurat kepada masyarakat. Hal ini kemudian menempatkan BPS sebagai lembaga yang memiliki tingkat transparansi kedua terbaik di Asia.

"Website BPS setiap tahun selalu dievaluasi kantor statistik di 180 negara. Hasil penilaian tahun 2017, website BPS dinilai sangat transparan dan cukup komplit sehingga di Asia di level kedua. Di dunia ranking 27 dari 187 negara," ujarnya di kantor pusat BPS, Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Kecuk mengatakan, melalui data statistik masyarakat dapat mengetahui capaian pembangunan yang telah dilakukan pemerintahan yang tengah berjalan. Selain itu, melalui sajian data BPS, masyarakat juga dapat melakukan monitoring.

"Lewat hari statistik kita ingin ingatkan masyarakat tentang arti penting statistik tanpa itu tidak mungkin kita buat perencanaan yang jelas capaian pembangunan dan monitoring. Karena itu statistik sangat penting di lini sosial, ekonomi maupun lingkungan," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Independen

BPS Luncurkan Logo Sensus Ekonomi 2016
Seorang peserta memperlihatkan logo sensus ekonomi 2016 saat peluncuran di Kantor BPS Jakarta, Jumat (8/5/2015). Badan Pusat Statistik (BPS ) meluncurkan logo baru sensus Ekonomi 2016 (SE2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Penyajian data BPS yang berprinsip independen juga dibutuhkan untuk menghindari informasi keliru dari berbagai lembaga yang mengaku memiliki data penelitian sendiri. Sebab, lembaga-lembaga tersebut belum tentu melakukan penelitian dengan metodologi yang tepat.

"Kita bisa melihat beberapa bulan terakhir banyak sekali data data yang berasal dari A dari B tidak bisa ditelusuri konsep metodologinya. Dalam hari statistik nasional data hanya bisa dibuat dengan perencanaan yang jelas, hanya bisa dibuat kalau datanya berkualitas," jelasnya.

Kecuk menambahkan, ke depan pihaknya akan terus mempertahankan penyajian data yang akurat dan independen. Tentu hal ini tak bisa dilakukan tanpa bantuan semua pihak baik masyarakat sebagai responden, keterbukaan pemerintah dan lembaga-lembaga terkait.

"Untuk menjaga kualitas data ini BPS selalu berupaya menjaga indepensinya. Setiap BPS merintis data kita berusaha tangkap sesuai dengan data dilapangan. Yang paling penting BPS harus jujur dan mempertahankan independensinya," tandasnya.

Reporter: nggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya