OJK Minta Calon Investor Muamalat Tunjukkan Rp 4 Triliun

Sebuah konsorsium berencana menyuntikkan sejumlah dana untuk memperkuat modal Bank Muamalat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Okt 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 11:15 WIB
Kepala OJK Wimboh Santoso
Kepala OJK Wimboh Santoso menyampaikan paparan dalam pertemuan dengan pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta kepada calon investor yang berminat menyuntikkan modal kepada Bank Muamalat untuk bisa menunjukkan uang sebanyak Rp 4 triliun di dalam escrow account.

Escrow Account adalah rekening yang dibuka untuk menampung dana tertentu yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat khusus sesuai instruksi atau perjanjian antara penyetor dengan pihak yang berkepentingan dengan escrow account tersebut.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, kepada siapa saja yang ingin menyuntikkan modalnya ke Bank Muamalat harus menyampaikan rencana tersebut ke OJK. Setelah itu investor tersebut harus menunjukkan jika memiliki dana di rekening escrow account.

"Silakan siapa saja boleh mem-propose, siapa yang akan jadi lead konsorsium, siapa yang jadi anggota konsorsium, silakan saja boleh sampaikan kepada otoritas. Dari konsorsium itu kan ada ketua dan anggotanya, harus menunjukkan punya uang yang ditunjukkan dalam escrow account. Berapa escort account yang diperlukan? Sekitar Rp 4 triliun harus ditunjukkan di escrow account," ujar Wimboh dikutip dari Antara, Jumat (5/10/2018).

Ilham Habibie disebut-sebut mengajak pemilik Grup Medco Arifin Panigoro untuk menanamkan modal di Bank Muamalat. Mereka akan masuk ke bank pionir syariah di Indoenesia itu melalui skema HMETD (HAK Memesan Efek Terlebih Dahulu) atau right issue dimana Bank Muamalat akan menerbitkan sejumlah saham baru untuk dibeli oleh konsorsium yang digawangi Ilham Habibie tadi.

"Kalau sudah ditunjukkan di escraw account barulah kita berbicara, baik yang akan jadi ketua atau anggota konsorsium, secara formal kirim surat dan yang kirim surat ini adalah pemegang saham pengendali atau yang ditunjuk diberi hak pemegan saham pengendali untuk mewakilinya. Nanti RUPS dan sebagainya kalau persyaratan sudah ada baru RUPS lah, kalau escrow account belum ada bagaimana mau RUPS," ujar Wimboh.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ilham Habibie dan Arifin Panigoro Cs Siap Suntik Dana ke Bank Muamalat

muamalat-strategi130429b.jpg
Bank Muamalat

Sebelumnya diberitakan permodalan PT Bank Muamalat Tbk akan bertambah. Sebuah konsorsium berencana menyuntikkan sejumlah dana untuk memperkuat modal perbankan syariah tersebut. 

Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Habibie diketahui memimpin konsorsium investor yang terdiri dari dirinya sendiri, Arifin Panigoro, Lynx Asia dan SSG Capital.

“Bank Muamalat sebagai bank pertama murni syariah yang memiliki nilai historis dan emosional bagi umat Islam di seluruh Indonesia, oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mempertahankan keberadaannya," jelas Ilham Habibie pada Rabu 3 Oktober 2018. 

 Ilham Habibie mengungkapkan jika konsorsium akan melakukan serangkaian penguatan dimana salah satunya penyuntikan dana segar melalui langkah right issue.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana turut memberikan responnya. "Dengan adanya kepastian konsorsium investor yang telah masuk tentunya akan sangat membantu penguatan Bank Muamalat saat ini dan rencana bisnis kedepannya," jelas dia.

Dia pun mengaku yakin jika dengan kehadiran Ilham Habibie yang memimpin konsorsium investor akan memberikan keyakinan kepada para nasabah dan pemangku kepentingan Bank Muamalat.

Sebagai bagian dari rencana penguatan Bank Muamalat, pada 11 Oktober 2018 akan dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan salah satu agendanya adalah right issue.

“Ke depannya, perseroan optimis bahwa permodalan Bank Muamalat akan semakin kuat dan stabil, sehingga upaya perseroan untuk melakukan ekspansi pembiayaan dapat berjalan dengan baik,” tutup Permana.

Sementara itu, Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sekar Putih Djarot sebelumnya menyatakan siapapun boleh menjadi investor Bank Muamalat sepanjang kredibel dan memiki fresh money. Ini menanggapi kabar terkait dengan rencana masuknya investor dalam rangka penambahan modal Bank Muamalat. 

Hal lain, dia menambahkan, investor tersebut harus menempatkan sejumlah uang dalam escrow account di Bank Muamalat sesuai kesepakatan dengan otoritas. Terakhir bank harus segera melakukan RUPS untuk menetapkan investor tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya