Bos Operator Kereta Negara ASEAN Sepakati Pembentukan Portal Bersama

ASEAN Railways CEOs' Conference (ARCEOs') di Nay Pyi Taw, Myanmar telah ditutup pada Kamis ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Nov 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2018, 19:30 WIB
Semua pimpinan operator kereta api ASEAN sepakat untuk mebentuk portal bersama.
Semua pimpinan operator kereta api ASEAN sepakat untuk mebentuk portal bersama.

Liputan6.com, Nay Pyi Taw - ASEAN Railways CEOs' Conference (ARCEOs') di Nay Pyi Taw, Myanmar telah ditutup. Semua pimpinan operator kereta api ASEAN sepakat untuk mebentuk portal bersama.

Direktur Keuangan KAI Didiek Hartyanto mengatakan, portal ini nantinya akan mempermudah masing-masing anggota ARCEO untuk menjajaki mitra bisnis antar negara ASEAN dalam hal pengembangan kereta api.

"Jadi usulan dari Indonesia dan Malaysia diterima, dimana kita akan bentuk sebuah portal yang nanti akan berisikan semu hal mengenai masing-masing anggota, mulai dari company profile hingga anak usaha masing-masing," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (29/11/2018).

Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti oleh tim teknis perwakilan masing-masing anggota sebelum nantinya akan di launching tahun depan saat ARCEOs' di Thailand.

Sementara itu di kesempatan yang sama VP New Business and Development KAI Aloysius Guntur Setyawan menambahkan, portal ini nantinya juga bisa menjadi ajang promosi dari masing-masing negara.

Dicontohkannya seperti KAI bersama dengan para anak usaha dan mitranya di Indonesia. Dengan ditampilkannya masing-masing perusahan di portal ini, harapannya bisa mendapat proyek di negara-negara ASEAN.

"Jadi sangat bermanfaat bagi Indonesia dan juga para anggota lainnya. Mereka sedang butuh apa, tinggal cari di portal itu, negara mana yang punya teknologinya. Misal soal persinyalan, kita kan ada Len Industri. Soal kereta, kita ada INKA, dan sebagainya," ungkap dia.

Tidak hanya itu, portal ini juga bisa memudahkan para anggota untuk mengetahui sebagaimana modern sistem pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) milik KAI. Karena pada saat ARCEOs' tahun lalu di Malaysia, KAI mencoba menawarkan pendidikan dan pelatihan ini ke para anggota. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bos KAI Pamerkan Kemajuan Industri Kereta Api RI

Edi Sukmoro
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro berbagi pengalaman kepada peserta Emtek Goes to Campus (EGTC) 2018 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (18/10). Edi Sukmoro membagikan pengalamannya selama menjadi Dirut PT KAI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengemban dua misi utama dalam Asean Railways CEOs' Conference (ARCEOs') di Nay Pyi Taw, Myanmar yang berlangsung 26-29 November 2018.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, pertama, KAI menyampaikan kemajuan industri perkeretaapian di Indonesia, mulai dari teknologi, kemanan, ketepatan waktu dan berbagai penigkatan pelayanan yang sudah dilakukan.

"Karena bagi saya, pelayanan kereta api di Indonesia itu paling baik jika dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya, variable nya dari jumlah penumpang. Jadi kita akan share inovasi apa yang sudah kita lakukan," kata Edi di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (27/11/2018).

Dikatakannya, KAI sampai saat ini, dengan berbagai peningkatan pelayanannya, sudah mengangkut penumpang lebih dari 390 juta penumpang dalam satu tahun. Jumlah ini jauh dibandingkan negara tetangga, Malaysia yang pada 2017 hanya mengangkut sekitar 80 juta penumpang dalam setahun. 

Berbagai pelayanan yang dimiliki dan di share dalam acara ini diantaranya mulai dari pemesanan tiket hingga pembayaran yang bisa dilakukan melalui smart phone, hingga bagaimana menigkatkan ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api itu sedlndiri.

Misi ke dua, Edi Sukmoro juga mengenalkan Indonesia Railway Development Consortium (IRDC). IRDC terdiri dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT INKA (Persero), PT Len Industri (Persero) dan BUMN Karya. Perusahaan plat merah ini memiliki model paket pengembangan transportasi masal kereta api di sebuah negara.

"IRDC ini ingin partisipasi mana kala Asean ini memberikan kesempatan untuk melakukan pembangunan kereta api, kemudian pengoperasian, hingga pemeliharaan di asean," pungkas Edi.

Diharapkan pengenalan IRDC ini menjadi langkah awal perusahaam Indonesia untuk ekspansi di pasar Asean dalam hal pengembangan perkeretaapian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya