Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) wilayah Kalimantan Barat siap memenuhi pasokan listrik saat konsumsi mengalami kenaikan akibat penyambungan baru.
General Manager PLN Kalimantan Barat Agung Murdifi mengatakan, saat ini daya mampu pasokan listrik sistem khatulistiwa di Kalimantan Barat mencapai 433 Mega Watt (MW). Sedangkan beban puncak mencapai 320 MW. Artinya masih ada cadangan pasokan listrik di wilayah tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Beban puncak paling tinggi sempat 320 MW‎, jadi ada sisa sekitar 100 MW," kata Agung, di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (21/5/2019).
Agung melanjutkan, untuk kemampuan pasokan di wilayah ‎industri Kalimantan Barat, di antaranya Tayan juga masih berlebih. Gardu Induk Tayan berkapasitas 30 MW, sedangkan beban puncaknya 6,3 MW.
‎"Beban puncak GI Tayan itu saat ini kapasitas 30 MW, beban puncak 6,3 MW. kami siap k‎ami masih ada 23 MW lagi," tuturnya.
Dengan cadangan pasokan listrik, Agung pun menjamin PLN siap memasok listrik dengan handal serta penambahan konsumen listrik baru.
"Artinya masih cukup apabila ada yang masuk baru.‎ ‎Jadi kami siap jika ada penambahan pasokan listrik," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beri 13 Ribu Rumah Tangga di Kalbar Sambungan Gratis, PLN Siapkan Rp 130 M
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menggelontorkan Rp 130 miliar untuk menyambung listrik gratis ke 13.169 rumah tangga di Kalimantan Barat pada 2019. Hal ini merupakan upaya pemerataan kelistrikan di wilayah tersebut.
General Manager PLN Kalimantan Barat Agung Murdifi mengatakan, PLN berupaya meningkatkan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) dengan menyambung listrik ke masyarakat yang tidak mampu, pada tahun ini PLN menargetkan penyambungan listrik 60 titik di Kalimantan Barat terdiri dari 13.169 rumah tangga pada tahun ini.
"Dengan begitu rasio elektrifikasi di Kalimantan Barat meningkat menjadi 90,4 persen dari sebelumnya 88,04," kata Agung, saat menghadiri peresmian dimulainya program listrik desa, Di Dusun Tuan Desa Mandong Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau, Senin (20/5/2019).Â
BACA JUGA
Agung mengungkapkan, untuk mengalirkan listrik ke 13.169 rumah tangga PLN menganggarkan Rp 130 miliar‎, dengan perkiraan biaya penyambungan listrik setiap rumah tangga Rp 10 juta. Dana tersebut berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.
‎"Macam-macam ya tergantung satu daerahnya, anggaran digunakan Rp 130 miliar potensi pelanggan 13 ribuan. Itu hitung-hitunganya satu pelanggan Rp 10 juta," paparnya.
Dia menyebutkan, infrastruktur kelistrikan yang dibangun terdiri dari jaringan tegangan menengah sepanjang 359 kilo meter sikrit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 221 kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 9.625 kilo Volt Amper (kVA).
"PLN baru saja melakukan groundbreaking atau penancapan tiang pertama sebagai simbol dimulainya pembangunan Program Listrik Desa se-Provinsi Kalimantan Barat pada 2019,"‎ tandasnya.
Advertisement