Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 per Gram 28 Mei 2019

Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 6.860.000.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Mei 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 09:00 WIB
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Penampakan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam turun Rp 3.000 menjadi Rp 662 ribu per gram pada perdagangan Selasa (28/5/2019). Pada Senin kemarin, harga emas Antam dipatok Rp 665 ribu per gram.

Demikian pula harga buyback emas Antam juga turun Rp 3.000 ke posisi Rp 587 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 587 ribu per gram.

Adapun Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.25 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam tidak tersedia.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 6.860.000. Adapun, ukuran 20 gram di angka Rp 13.170.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rincian Harga Emas

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

* Pecahan 0,5 gram Rp 357.000

* Pecahan 1 gram Rp 665.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.273.000

* Pecahan 3 gram Rp 1.888.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.130.000

* Pecahan 10 gram Rp 6.195.000

* Pecahan 25 gram Rp 15.380.000

* Pecahan 50 gram Rp 30.685.000

* Pecahan 100 gram Rp 61.300.000

* Pecahan 250 gram Rp 153.000.000

* Pecahan 500 gram Rp 305.800.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 611.600.000.

Emas Dunia

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas mencapai kenaikan lebih dari satu minggu karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina. Kondisi ini mengangkat permintaan terhadap aset yang dipandang sebagai surga dari risiko.

Di sisi lain, laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah mendorong harapan untuk penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Melansir laman Reuters, Selasa (28/5/2019), harga emas di pasar spot naik tipis setengah persen menjadi USD 1.285,34 per ons. Harga logam sempat menyentuh USD 1.287,32 di awal sesi, level tertinggi sejak 17 Mei.

Adapun harga emas berjangka AS 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD 1.284,40 per ounce. Sementara pasar saham AS ditutup karena hari libur.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa dia "belum siap" untuk membuat kesepakatan dengan China. Ini mengisyaratkan bahwa kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut jauh dari kesepakatan perdagangan.

"Beberapa komentar yang dibuat oleh Trump mengenai pembicaraan perdagangan dengan China tidak terlalu optimis," kata analis ING Warren Patterson.

"Berlanjutnya ketidakpastian di sekitar perdagangan membantu mendukung harga emas... bahwa ketidakpastian meningkatkan permintaan untuk aset safe-haven," dia menambahkan.

China pada hari Jumat mengecam Sekretaris Negara AS Mike Pompeo karena mengarang rumor setelah dia mengatakan jika Kepala Eksekutif Huawei Technologies Co Ltd Cina berbohong tentang hubungan perusahaannya dengan pemerintah Beijing.

Data aktivitas manufaktur yang lemah ditambah dengan penurunan pesanan baru untuk barang modal buatan AS pada minggu lalu memicu kekhawatiran bahwa konflik perdagangan dapat merugikan ekonomi terbesar di dunia, mengangkat ekspektasi investor untuk penurunan suku bunga A.S.

Selama akhir pekan, Trump mengulangi keluhan bahwa kebijakan Fed telah menahan pertumbuhan ekonomi AS untuk bisa mencapai potensi penuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya