Jelang Lebaran 2019, Penyaluran Avtur Naik 7 Persen

Pertamina mencatat kenaikan penyaluran avtur terjadi di hampir seluruh Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) bandara tujuan pemudik menjelang Lebaran 2019.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Jun 2019, 11:02 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2019, 11:02 WIB
(Foto: Dok Pertamina)
Pertamina prediksi kenaikan penyaluran avtur sekitar empat persen pada musim haji 2018 (Foto:Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat adanya peningkatan penyaluran avtur terjadi di hampir seluruh Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) bandara tujuan pemudik beberapa hari jelang Lebaran 2019. Secara nasional, rata-rata kenaikan penyaluran avtur mencapai 7 persen dibandingkan kondisi normal.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, kenaikan ini telah diantisipasi oleh Pertamina dengan menambah keamanan stok avtur di 10 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) tujuan pemudik.

"Pada H-5 atau 31 Mei 2019, realisasi penyaluran Avtur secara nasional sebesar 14 ribu kiloliter (KL) atau meningkat 7 persen dari rata-rata penyaluran normal," ungkap dia, Minggu (2/6/2019).

Fajriyah menambahkan, peningkatan penyaluran ini akan terus berlangsung hingga Idul Fitri bahkan setelahnya untuk mengakomodir masa arus balik. "Oleh karena itu untuk Avtur kami terus menjaga ketahanan stok, saat ini ketahanan stok avtur berada di 48 hari," tambahnya.

Dari 10 DPPU utama tujuan mudik, DPPU Bandara Soekarno Hatta merupakan yang paling tinggi mengalami kenaikan penyaluran secara volume, yakni hingga 396 KL. Sementara DPPU dengan presentase kenaikan tertinggi yakni DPPU di Bandara Hang Nadim Batam yang mencapai lebih dari 23 persen dari penyaluran normal.

Fajriyah meneruskan, Pertamina juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait terkait penyediaan avtur ini. "Kami juga melakukan koordinasi yang intens dengan Angkasa Pura guna menjaga kelancaran dan ketepatan pelayanan dengan baik, aman dan lancar," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Musim Mudik, Permintaan Biosolar untuk Kereta Api Meningkat 30 Persen

(Foto: Dok PT Pertamina)
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III mencatat kebutuhan bahan bakar biosolar untuk moda transportasi kereta api di lokasi pengisian utama lokomotif DAOP 1 Jatinegara, Jakarta Timur meningkat. (Foto: Dok Pertamina)

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III mencatat kebutuhan bahan bakar biosolar untuk moda transportasi kereta api di lokasi pengisian utama lokomotif Daerah Operasional (DAOP) 1 Jatinegara, Jakarta Timur meningkat sebesar 30 persen, dari 90 Kiloliter menjadi 115 Kiloliter per harinya. 

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami mengatakan, peningkatan permintaan tersebut seiring dengan peningkatan pelayanan di Dipo Lokomotif Jatinegara selama arus mudik karena penambahan jadwal kereta api

Yakni dari 55 menjadi 70 lokomotif per hari. Peningkatan permintaan biosolar bersubsidi ini tidak berpengaruh banyak pada kuota, karena sudah masuk dalam perhitungan dalam kuota tahunan.

"Selama masa arus mudik hingga arus balik, tim Satuan Tugas dari Pertamina MOR III selalu siaga di Dipo Lokomotif wilayah Jawa Bagian Barat selama 7 x 24 jam, untuk melayani kebutuhan bahan bakar moda transportasi kereta api. Kami terus berupaya agar ketahanan biosolar untuk moda transportasi kereta api rute jarak jauh terjaga," ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2019).

Dewi menambahkan, selama masa arus mudik hingga H+10 Lebaran, pihaknya juga telah menyiapkan tambahan mobil tangki untuk biosolar subsidi sebanyak 8 unit. 

"Kesiapan stok bahan bakar serta sarana dan fasilitas selama masa Satgas Ramadhan & Idul Fitri ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk selalu siaga melayani masyarakat. Kami berharap para pemudik yang menggunakan jasa moda transportasi kereta api dapat pulang ke kampung halaman dengan aman dan nyaman," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya