S&P Kembali Naikkan Peringkat Utang PLN

Lembaga kredit asing meningkatkan peringkat PLN karena performa perusahaan yang positif.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Jun 2019, 11:34 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2019, 11:34 WIB
20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemengrikatan kredit luar negeri Standard & Poor's (SP) telah meningkatkan kualitas kredit PLN. Kenaikan ini terjadi dua kali dalam waktu kurang dari setahun, dan kini peringkat kredit PLN menjadi BBB dengan outlook stabil.

Pada Agustus 2018 lalu, peringkat PLN juga naik dari BBB-. Hal ini menandakan prospek pertumbuhan PLN yang solid dan kebijakan yang diambil pemerintah dinilai stabil, pruden, dan kondusif, demikian penjelasan PLN dalam rilis resminya.

"Kenaikan credit rating ini, menggambarkan bahwa tingkat risiko investasi di PLN menurun, dan dengan demikian kepercayaan investor kepada PLN akan semakin meningkat, sehingga hal ini akan semakin meningkatkan kepercayaan diri PLN dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan," ujar Plh. Executive Vice President Corporate Communication& CSR PLN, Dwi Suryo Abdullah.

Dalam laporan pada 31 Mei 2019, S&P meyakini PLN secara berkesinambungan memiliki peran sangat strategis bagi Indonesia, dan PLN pasti akan senantiasa mendapatkan dukungan luar biasa dari Pemerintah Indonesia.

Pihak PLN menyebut kenaikan rating ini akan memberi dampak positif untuk mencari pendanaan kompetitif pada proyek 35 GW untuk melistriki daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertingga). Selain itu diharapkan ini bisa memberi tarif kompetitif bagi industri, bisnis, dan masyarakat.

Kabar naiknya peringkat ini juga hampir bersamaan dengan naiknya laba PLN di tahun 2018. Salah satu faktor penunjangnya adalah peningkatan konsumsi listrik.

"Perusahaan mencatatkan laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 11,6 triliun atau tumbuh 162% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya. Adapun laba bersih tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 4,42 triliun," jelas Dwi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Faktor Kenaikan Laba

Petugas PLN bersama warga
Petugas PLN bersama warga. Dok: PLN

Peningkatan laba ini ditopang oleh beberapa faktor, salah satunya adalah peningkatan konsumsi listrik yang membuat penjualan mengalami kenaikan.

Selain itu, juga ditunjang dengan efisiensi yang terus menerus dilakukan perusahaan, serta dukungan dari adanya kebijakan DMO batu bara dari pemerintah.

Pada tahun 2018 Pemerintah memberikan dukungan kepada PLN dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1395.K/30/MEM/2018 sebagaimana diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1410.K/30/MEM/2018, yang menetapkan harga khusus batu bara bagi kebutuhan tenaga listrik dalam negeri sebesar USD 70 per ton jika HBA berada di atas angka tersebut.

Sementara itu, jika HBA berada di bawah USD 70 per ton, maka PLN tetap membayar sesuai harga HBA tersebut.

 

Jurus PLN Jaga Pasokan Listrik di Pelabuhan Merak

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

 Arus mudik dan balik Pelabuhan Merak, di Cilegon, Banten, membutuhkan pasokan listrik sebesar 1.665 KVA dari PLN.

Listriknya dibagi ke dalam tiga gardu, yang masing-masing memiliki kapasitas 555 KVA.

"Kebutuhan listrik, terkontak sekitar 555 KVA, disini ada tiga gardu. Lokasinya (gardu) di pintu keluar, Dermaga 4 Dan Dermaga 6," kata Widias Haryadi, pejabat Pelaksana Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan dan Lingkungan (K3L) ULP Cilegon, saat ditemui di Posko PLN di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (31/5/2019).

Tiga gardu listrik itu bernama PMFB, FLB dan ASDP, kemudian di dukung oleh genset dengan kapasitas 2.200 kva, yang semuanya berada di dalam Pelabuhan Merak.  

Setiap gardu listrik yang berkapasitas 555 KVA, berarti kurang lebih memiliki daya 444 ribu watt ampere. Jika dikalikan tiga gardu, berarti Pelabuhan Merak membutuhkan 1.331.000 watt ampere saat arus mudik 2019.

Seluruh listrik dipasok dari Gardu Induk (GI) Suralaya. Jika terjadi masalah pada GI, akan dibantu oleh GI Salira Indah dan Cilegon Lama.

"Sementara untuk (permintaan) penambahan listrik (dari Pelabuhan Merak) belum ada, karena sudah terpenuhi kebutuhan listrik," terangnya.

Guna memastikan ketersediaan listrik tidak terkendala selama arus mudik dan balik, PLN menyiagakan petugasnya dalam tiga shift. Setiap shift, dijaga  oleh empat personil.

"Membantu recovery (jaringan listrik) jika terjadi sesuatu. Masyarakat yang lelah, bisa beristirahat di pokso kami, dan handphone nya low bat bisa ngecharge gratis," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya