Liputan6.com, Jakarta - Petarung MMA asal Irlandia Conor McGregor memproklamirkan dirinya sebagai seorang miliarder. Pria asal Irlandia ini memang mendapat bayaran mahal untuk setiap petarungan yang dia lakukan.
Namun apakah benar ia adalah seorang miliarder? Menurut perhitungan Forbes ternyata tidak. Jumlah uang yang ia miliki belum sampai untuk bisa disebut sebagai miliarder.
Baca Juga
Artikel mengenai Conor McGregor ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Advertisement
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu 18 Agustus 2019:
1. Conor McGregor Mengaku Miliarder, Faktanya?
Petarung MMA asal Irlandia Conor McGregor mengklaim dirinya sudah menjadi miliarder. Pernyataan itu McGregor sampaikan melalui pos Instagramnya. Akan tetapi, fakta berkata lain.
Total penghasilan McGregor sebagai petarung maupun dari dunia bisnis tidak cukup untuk menjadikannya miliarder. Bayaran terbesar yang ia dapat adalah sekitar USD 100 juta ketika ia bertarung melawan Floyd Mayweather pada 2017 lalu.
"Saya bertarung untuk miliarder dan menjadi seperti itu juga," ujar Conor McGregor di akun resmi Instagramnya.
Baca artikel selengkapnya di sini
Â
2. Menaker: Usulan Tambahan Jaminan BJSTK Masih Wacana
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengatakan dia berencana mengusulkan penambahan dua program jaminan BPJS Ketenagakerjaan.
Dua program yang dia maksud, yakni Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan Jaminan Pelatihan dan Sertifikasi (JPS).
Namun, dia menegaskan bahwa usulan tersebut masih berupa wacana. Dia mengharapkan wacana ini mendapat tanggapan dan masukan dari masyarakat.
Baca artikel selengkapnya di sini
Â
Â
Advertisement
3. Target Rasio Pajak Naik jadi 11,5 Persen di 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, target rasio perpajakan atau tax ratio pada 2020 sedikit di atas 2019 yaitu sekitar 11,5 persen. Tahun ini, dalam outlook Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) target rasio pajak hanya 11,1 persen.
"Beberapa hal yang penting tax rasio 11,5 persen untuk 2020," ujar Sri Mulyani saat memberi paparan dalam penjelasan Nota Keuangan RAPBN 2020.
Secara keseluruhan penerimaan perpajakan pada 2020 ditargetkan sebesar Rp 1.861,8 triliun. Angka tersebut naik jika dibandingkan outlook APBN 2019 sebesar Rp 1.643,1 triliun.