Top 3: Lowongan Kerja BNI

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat (6/9/2019):

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 08:00 WIB
Kejutan Bunga Mawar dan Souvenir Untuk Nasabah BNI
Teller memberikan bunga mawar dan souvenir kepada nasabah di Kantor Cabang BNI Tebet, Jakarta (5/7). Kegiatan dalam rangka HUT ke 72 BNI mengusung tema BNITu Digital. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang tertarik untuk berkarier di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), buruan persiapkan diri terbaik Anda karena BNI kembali memberi kesempatan kepada para lulusan S1 dan S2 atau putra-putri bangsa yang mencari tantangan baru untuk bergabung bersama BNI.

Kali ini, BNI bekerja sama dengan kalibrr.com membuka lowongan kerja terbaru melalui Officer Development Program - Gelombang II 2019. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 1 Oktober 2019.

Artikel mengenai adanya lowongan kerja BNI ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat (6/9/2019):

1. Buruan Cek di Sini! BNI Buka Lowongan Kerja Terbaru

Bagi Anda yang tertarik untuk berkarier di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), buruan persiapkan diri terbaik Anda karena BNI kembali memberi kesempatan kepada para lulusan S1 dan S2 atau putra-putri bangsa yang mencari tantangan baru untuk bergabung bersama BNI.

Kali ini, BNI bekerja sama dengan kalibrr.com membuka lowongan kerja terbaru melalui Officer Development Program - Gelombang II 2019. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 1 Oktober 2019.

Mengutip laman BNI, berikut spesifikasi pekerjaan, persyaratan bagi para pelamar, fasilitas dan tujuan, serta tata cara pendaftaran lowongan kerja tersebut:

Simak artikel selengkapnya di sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Intip Penampakan Terowongan Tol Terpanjang di Indonesia

Beroperasi 2020, Begini Penampakan Tol Cisumdawu Sekarang
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit (tiga kiri) foto bersama di depan terowongan proyek Tol Cisumdawu di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (5/9/2019). Untuk perjalanan dari Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat nantinya hanya menelan waktu 45 menit hingga 1 jam. (Liputan6.com/BawonoYadika)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) bisa selesai pada akhir 2020. Jalan tol tersebut akan langsung digunakan setelah selesai pembangunannya.

Banyak daya tarik dari Tol Cisumdawu ini. Proyek tol Cisumdawu merupakan jalan tol yang memiliki terowongan terpanjang di Indonesia.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Ditjen Bina Marga Yusrizal Kurniawan mengatakan, dengan pegunungan di sisi kiri dan kanan, Tol Cisumdawu menjadi indah untuk dilalui.

Simak artikel selengkapnya di sini

 


3. Harga Emas Naik Menuju Level Tertinggi dalam 6 Tahun Terakhir

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Penampakan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga Emas pada hari Rabu (Kamis waktu Jakarta) bergerak mendekati level tertinggi dalam lebih dari 6 tahun terakhir. Hal ini didorong oleh kebijakan imbal hasil obligasi 10 tahun Amerika Serikat (AS) yang merosot ke level terendah dalam tiga tahun terakhir). Sementara adanya sedikit peningkatan pada sentimen risiko memperlambat kenaikan emas batangan.

Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.551,14 per ounce. Level ini mendekati minggu lalu yang sebesar USD 1.554,56, atau tertinggi sejak April 2013. Sementara harga emas berjangka AS naik USD 4,40 menjadi USD 1.560,40.

“Harga emas bisa bergerak sedikit lebih tinggi, kekuatan makro pendorong besar adalah penurunan hasil global, yang tampaknya menyebar. Ketika Anda memiliki emas, setidaknya Anda bisa mendapatkan uang Anda kembali jika harga berubah. Jika Anda membeli obligasi negara, Anda tidak akan mendapatkan uang Anda kembali," kata Edward Meir, analis di INTL FCStone.

Simak artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya