Kabut Asap Ganggu Penerbangan di 10 Bandara Ini

Kabut asap yang terjadi beberapa minggu ini, membuat sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan (delay), reroute bahkan terjadi pembatalan.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 19 Sep 2019, 17:14 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 17:14 WIB
Kabut Asap Terus Ganggu Penerbangan di Wilayah Kalimantan
Jarak pandang di landasan pacu Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya hanya berkisar 100 hingga 150 meter.

Liputan6.com, Jakarta - Merujuk publikasi Notice To Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan oleh AIRNAV sore hari ini, disampaikan beberapa bandara di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terdampak kabut asap sehingga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang (visibility) yang akan mengakibatkan jarak pandang pilot berkurang, hari ini, Kamis (19/9), semua bandara tetap beroperasi normal.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menjelaskan, kabut asap yang terjadi beberapa minggu ini, membuat sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan (delay), reroute bahkan terjadi pembatalan.

 

“Keterlambatan, reroute maupun pembatalan penerbangan yang terjadi terpaksa dilakukan karena mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” kata dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan penerbangan dalam keadaan kahar (Force Majure) menyatakan bahwa maskapai harus menyusun dan melaksanakan prosedur rencana kontigensi penerbangan dan pelayanan penumpang dalam kondisi kahar sekurang kurangnya memuat ketentuan yang memudahkan penumpang untuk menyusun ulang rencana perjalanan, diantaranya reschedule, reroute ataupun pemindahan ke penerbangan lainnya dan juga memberi kemudahan pengembalian uang tiket (refund) sesuai PM 185 Tahun 2015.

Berdasarkan publikasi NOTAM sore hari ini, sejumlah bandara yang operasional penerbangannya terganggu akibat terdampak kabut asap adalah :

1. Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II NOTAM No B4763/19 visibility 700 m

2. Bandara Beringin Muara Teweh NOTAM No C8623/19 visibility 100 m

3. Bandara Malikus Saleh, Lhokseumawe NOTAM No C8626/19 visibility 2000 m

4. Bandara Nunukan, NOTAM No C8638/19 visibility 4000 m

5. Bandara Kalimarau, Berau Tanjung Redep, NOTAM No C8641/19 visibility 1000 m

6. Bandara H Asan Sampit, NOTAM No C8642/19 visibility 2000 mg. Bandara Pangsuma, Putussibau, NOTAM No C8644/19 visibility 2000 m

7. Bandara APT Pranoto Samarinda, NOTAM No C8647/19 visibility 4000 m

8. Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya NOTAM No C8648 / 19 visibility 650 m

9. Bandara Letung, NOTAM No C8649 / 19 visibility 4000 m

10. Bandara Sintang, NOTAM No C8650/19 visibility 300 m

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Terus Memantau

20151026-Kabut Asap Mulai Masuki Bandara Soekarno-Hatta
Aktivitas penerbangan di Bandara Soetta yang tertutup asap, Tangerang, Banten, (27/10/2015). Aktivitas masih norrmal meskipun asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Sumatera dan Kalimantan mulai masuk ke Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Polana menambahkan, sampai saat ini Ditjen Hubud terus memantau melalui Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU), Airnav, penyelenggara bandar udara, maskapai serta stakeholder penerbangan yang wilayahnya terdampak kabut asap.

"Kami terus memonitor yang terjadi di masing-masing bandara terdampak kabut asap, dan personil di bandara agar terus siaga dan waspada," kata Polana.

Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara APT Pranoto Samarinda , Dodi Dharma mengatakan, kondisi di Bandar Udara APT Pranoto Samarinda masih belum ada penerbangan yang melakukan take off maupun landing karena terdampak kabut asap.

“Kondisi ini, kami sudah menginfokan kepada penumpang tentang dampak kabut asap berdasarkan status NOTAM dan meskipun operasional penerbangan belum normal, namun layanan di Bandara APT Pranoto tetap dibuka,” jelas Dodi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya