Jokowi Minta Bunga KUR Diturunkan Lagi

Jokowi berharap UMKM bisa naik kelas.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2019, 16:51 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 16:51 WIB
Pemerintah siapkan KUR pada bisnis di sektor wisata
Pengrajin membuat sovenir papan seluncur di Bali, Senin (15/10). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta pelaku usaha sektor pariwisata dapat memanfaatkan KUR dengan bunga 7%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas terkait pemberdayaan usaha, kecil dan menengah. Dalam rapat tersebut Jokowi ingin UMKM diperdayakan. Dia menjelaskan kredit dari perbankan yang diberikan kepada UMKM masih kurang.

Sebab itu, Jokowi meminta tahun depan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dapat naik dua kali lipat. Selain itu, Jokowi juga ingin bunga KUR lebih rendah lagi.

"Saya minta tahun depan bisa ditingkatkan 2 kali lipat. Tetapi juga kita harus tembakkan program ini ke usaha produksi. Bukan pada, sekarang masih banyak ke usaha perdagangan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas bersama menteri Indonesia Maju di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).

Jokowi juga berharap UMKM bisa naik kelas. Hal tersebut juga sudah diutaran oleh pihak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agar kata dia setiap investasi selalu menggandeng perusahaan lokal.

"Sehingga pengusaha lokal dapatkan manfaat dari investasi di sebuah daerah. Misalnya pembangunan jalan tol, airport, bandara, beri ruang pada pengusaha mikro kecil dalam sistem rantai pasok," kata Jokowi.

Sehingga kata dia tidak hanya dilibatkan perusahaa besar tetapi juga pengusaha kecil. Begitu juga infrastruktur.

"Pada pengusaha mikro kecil. Jangan sampai prioritas kepada brand asing. ini kebalik," ungkap Jokowi.

Menteri Teten Bakal Gandeng Perusahaan Digital Salurkan KUR

Tingkatkan Volume KUR, OJK Bentuk Sistem Klaster untuk UKM
Perajin memproduksi sepatu di sebuah rumah industri di Jakarta, Selasa (6/3). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Menko Perekonomian untuk meningkatkan volume dan kualitas kredit usaha kecil dan menengah (UKM). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) kerap kesulitan memperoleh akses pembiayaan, baik perbankan maupun non-bank. Oleh karena itu, dukungan pembiayaan dan investasi menjadi salah satu program utama Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) di bawah kepemimpinan Menteri Teten Masduki.

"Dukungan pembiayaan dan investasi kepada UMKM harus ditingkatkan. Catatan BI dan OJK mengenai penyerapan kredit perbankan untuk UMKM masih kurang," kata dia, di kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2019). 

Oleh karena itu, menurut dia, perlu ada inovasi baru dalam pemberian pembiayaan untuk UMKM. Mengingat saat ini perbankan juga seoalah kesulitan menyalurkan pembiayaan kredit maupun nonkredit kepada para pelaku UMKM tersebut.

"Selama ini bank, kan, menyalurkan kepada pelaku usaha secara satu per satu. Ini mungkin sedikit menyulitkan. Terlebih kadang perbankan tidak mengetahu bagaimana rekam jejak pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman," ujarnya.

Dia mengungkapkan salah satu cara baru mendorong kemudahan pembiayaan UMKM adalah menggandeng perusahaan-perusahaan digital untuk turut menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Memang betul untuk memperbesar UMKM kita akan bekerja sama dengan aplikasi melalui Go Online. Kita sudah bertemu dengan Gojek, Tokopedia dan Buka Lapak. Tapi tidak menutup kemungkinan aplikasi luar negeri bisa menjual produk UMKM," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya