Sambut Akhir Pekan, IHSG Ditutup Terjun Bebas ke 5.940,04

IHSG ditutup anjlok 117,54 poin atau 1,94 persen ke posisi .

oleh Septian Deny diperbarui 31 Jan 2020, 16:11 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 16:11 WIB
Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Seluruh sektor pembentuk IHSG anjlok.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat(31/1/2020), IHSG ditutup anjlok 117,54 poin atau 1,94 persen ke posisi 5.940,04. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga tertekan 2,56 persen ke posisi 961,97.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.078,93 dan terendah 5.937,02.

Sebanyak 306 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 115 saham menguat dan 111 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 468.358 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun.

 

Investor asing jual saham Rp 1,74 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.655.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya di zona merah. Sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah aneka industri yang turun 3,32 persen. Disusul sektor keuangan yang jatuh 2,35 persen dan sektor barang konsumsi yang turun 2,1 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain RIGS naik 35 persen ke Rp 270 per saham, LAND naik 24,82 persen ke Rp 880 per saham dan POLI naik 24,76 persen ke Rp 1.310 per saham.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya ENVY yang turun 24,86 persen ke Rp 278 per lembar saham, NASA melemah 24,52 persen ke Rp 234 per lembar saham dan MPRO turun 24,50 persen ke Rp 1.510 per lembar saham.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sesi Pembukaan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan jelang akhir pekan ini. Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan, Jumat (31/1/2020), IHSG naik 18,86 poin atau 0,31 persen ke level 6.076,45. Penguatan itu berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 19,91 poin atau 0,33 persen ke level 6.074,44.

Indeks saham LQ45 juga naik 0,35 persen ke posisi 990,96. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.078,93 dan terendah di 6.067,25.

Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 45 saham melemah dan 100 saham lainnya diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 9.814 kali dengan volume perdagangan 126,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 130,6 miliar.

Investor asing jual saham Rp 3,33 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.645 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, terdapat tiga sektor yang berada di zona merah, yaitu sektor aneka industri, barang konsumsi, dan keuangan.

Sementara yang lain menguat, dimana penguatan dipimpin sektor industri dasar yang naik 0,42 persen, disusul sektor konstruksi menguat 0,30 persen dan sektor pertanian menguat 0,18 persen.

Saham-saham yang menguat dan mendukung IHSG ke zona hijau diantaranya SKBM yang melonjak 13,64 persen ke Rp 400 per lembar saham, PURA menguat 11,67 persen ke Rp 270 per lembar saham dan CSIS naik 11,46 persen ke Rp 97 per lembar saham.

Saham-saham yang melemah antara lain NASA turun 21,94 persen menjadi Rp 242 per lembar saham, LMPI melemah 10,31 persen menjadi Rp 87 per lembar saham dan BBHI tertekan 9,52 persen menjadi Rp 95 per lembar saham.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya