Liputan6.com, Jakarta - Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin mengatakan salah satu cara untuk memitigasi risiko atas ancaman pelemahan ekonomi global saat ini adalah dengan memperkuat segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal tersebut disampaikan oleh Siddik sapaanya di kegiatan Dies natalis ke 51, Perbanas Institute menggelar Seminar Nasional Perbanas Institute (SNAP) di Auditorium Unit 3 Kampus Perbanas, Setia Budi, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (11/3/2020).
Seminar ini sendiri bertema Banking Industry Development through Innovation and Digitalization: Strategy to cope with Global Economic Slow Down and Domestic Economic Risks.
Advertisement
Baca Juga
Rangkaian acara Diesnatalis ini yang antara lain adalah Seminar Nasional, Call for Paper dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Rangkaian kegiatan tersebut dilangsungkan dari tanggal 11-12 Maret 2020
"Karena biasanya dalam intensitas krisis ini adalah segmen yang kuat. Dimanapun segmen ini dibutuhkan untuk menunjang ekonomi setiap krisis," kata Siddik.
Siddik melanjutkan untuk menggenjot perkembangan UMKM itu sendiri adalah dengan memanfaatkan digitalisasi. Salah satu metode mengakses dengan UMKM lebih cepat dan berskala besar adalah dengan kolaborasi e- commarce dan perbankan.
"E-commers players juga perlu menyediakan lapak untuk para SME (Small Medium Enterprise) dan UMKM itu berjualan seperti di buka lapak atau tokopedia," ungkap Siddik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kolaborasi Lintas Sektor
Senada dengan Siddik, Rektor Perbanas Institute Hermanto Siregar menilai kolaborasi lintas sektor memang diperlukan dalam menghadapi ancaman pelemahan ekonomi global.
"Jadi esensinya makin kesini krisis makin sering termasuk karena virus Corona. Kita tidak tau kedepanya apa ada krisis atau ada krisis lagi Kesiapan jadi semua stekholder dari pelaku ekonomi baik korporasi, bankir dan fintech dan regulator itu berada pada sistem yang sama," ujar Hermanto.
Hermanto melanjutkan sistem ekosistem yang dimaksud adalah sistem yang hidup dan saling berkesinambungan. Dimana ketika ada sesuatu yang tidak baik akan berdampak kepada semua lini sektor.
"Jadi kolaborasi yang ditekankan. Itu sangat penting," tandas Hermanto.
Advertisement