Harga Minyak Turun 8 Persen di Tengah Ketidakpastian Pemotongan Produksi

CEO dari perusahaan pengelola dana RDIF menyatakan bahwa Moskow dan Riyadh tengah dalam perundingan untuk mengelola produksi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Apr 2020, 07:40 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2020, 07:40 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun pada perdagangan Senin di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung mengenai rencana pengurangan produksi. CEO dari perusahaan pengelola dana RDIF menyatakan bahwa Moskow dan Riyadh tengah dalam perundingan untuk mengelola produksi.

Mengutip CNBC, Selasa (7/4/2020), harga minyak West Texas Intermediate AS turun 7,97 persen menjadi bertengger di level USD 26,08 per barel. Sementara patokan harga internasional Brent turun 3,1 persen menjadi USD 33,05 per barel.

Pejabat Russian Direct Investment Fund Kirill Dmitriev mengatakan bahwa seluruh pelaku pasar tengah menunggu kesepakatan antara Arab Saudi dengan Rusia. Dengan kesepakatan ini membawa kestabilan harga minyak. Bisa jadi dengan adanya kesepakatan tersebut harga minyak kembali naik.

Pada hari Senin, Departemen Energi AS mengatakan bahwa Sekretaris Departemen Energi AS Brouillette berpartisipasi dalam diskus dengan Menteri Energi Arab Saudi tentang tantangan dan ketidakstabilan yang sedang berlangsung di pasar minyak global.

Dalam pernyataan itu, kedua menteri energi sepakat untuk melanjutkan dialog ini melalui pertemuan Menteri Energi G20 dalam waktu dekat.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya