Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) diharapkan dapat bertindak bijak dan adil terkait alokasi penyaluran serta kewajaran harga bahan bakar minyak (BBM).
Sebab, komunitas sopir angkutan Pelabuhan Tanjung Priok baru-baru ini sudah mengeluhkan persoalan uang jalan yang tergerus buat membeli BBM, selain mahalnya makanan dan minuman akibat virus Corona.
Baca Juga
Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar menyatakan, para sopir angkutan di pelabuhan tersebut juga sangat berharap agar program Pertamina yaitu promo cashback hingga 50 persen untuk membeli BBM yang diberikan kepada puluhan ribu orang kalangan pengemudi ojek online (ojol) hingga Juli 2020.
Advertisement
"Mestinya bisa juga mereka nikmati di tengah wabah Covid-19 saat ini dan hari-hari mendatang yang hampir pasti masih susah dijalani," kata di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Selain itu, Pertamina seharusnya bisa menjamin kemudahan dan ketersediaan BBM bagi komunitas nelayan, petani dan UMKM serta harga yang murah guna menjamin keberlangsungan usaha mereka di tengah wabah Corona.
Pertamina perlu memastikan distribusi BBM ke kalangan tersebut tidak terganggu. Sebab, persoalan itu sangat menentukan ketersediaan dan lancarnya distribusi pasokan pangan Indonesia serta kelangsungan usaha mereka beberapa bulan ke depan.
"Saya sarankan, terutama terkait keperluan BBM para nelayan, agar akses mereka buat mendapatkan BBM dipermudah atau disederhanakan lagi. Salah satunya satunya dengan program promo seperti buat para driver Ojol itu. Atau yang segera bisa dilakukan, yakni mengatur ulang jadwal waktu agar pasokan BBM lebih disesuaikan dengan kebutuhan nyata nelayan," jelas dia.
"Terkadang, teman-teman nelayan kesulitan saat mau membeli di SPBU, karena kuota habis. Pagi hari mau melaut, SPBU belum buka. Di sore hari saat nelayan pulang melaut, acapkali kuota SPBU juga udah habis," lanjut Marwan.
Evaluasi
Marwan mengingatkan, agar kuota pengalokasian BBM sesuai kebutuhan riil nelayan per SPBU juga bisa segera dievaluasi. Misalnya evaluasi per tiga bulan, supaya bisa diketahui pola pendistribusian BBM untuk nelayan per lokasi di seluruh Indonesia serta sesuai setiap musim melaut para nelayan.
Termasuk evaluasi lokasi stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) yang harus berada dekat dengan tempat berlabuh kapal-kapal nelayan.
"Sangat penting pula, segenap unit pemasaran Pertamina di daerah supaya proaktif berkoordinasi dengan pihak Kementerian Kelautan Perikanan serta dinas daerah, terkait jumlah kuota per daerah dan peruntukan kuota BBM nelayan lebih ditingkatkan. Jangan lupa juga, organisasi kelompok nelayan dan koperasi nelayan, perlu dilibatkan demi kelancaran pendistribusian BBM," tukas mantan Menteri Desa-PDTT itu.
Dia menambahkan, sebaiknya Pertamina juga meningkatkan realisasi pemerataan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) kepada sejumlah kelompok nelayan maupun koperasi nelayan, khususnya mengenai manajemen pengelolaan dan pengolahan hasil usaha perikanan.
Advertisement
Ahok Beri Cashback 50 Persen untuk Ojol yang Beli BBM Nonsubsidi
Kabar gembira bagi para pengemudi ojek online (ojol) Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) , Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengumumkan pemberian diskon atau promo cashback sebesar 50 persen untuk pengemudi ojek online yang membeli BBM Non-Subsidi, yaitu Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo. Diskon tersebut diberikan jika pengemudi ojek online membeli BBM di SPBU Pertamina menggunakan aplikasi MyPertamina.
Mengutip keterangan Ahok di Twitter resminya, Senin (13/4/2020), maksimal cashback yang bisa didapat ojek online yaitu Rp 15.000 untuk 10.000 ojek online mulai 14 April hingga 12 Juli 2020.
"Untuk sobat rider ojek online, dapatkan cashback 50% maksimal Rp 15.000 bagi 10.000 pengendara ojek online perhari, unt pembelian Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo dgn aplikasi MyPertamina. Promo berlaku pada periode 14 April-12 Juli 2020," cuit Ahok.
Tak hanya cashback, pengemudi ojoljuga dapat mendapatkan kupon undian program BBM 2020 dengan berbagai hadiah yang telah disiapkan, seperti mobil Porsche Boxster dan emas batangan.