Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun ke level terendah dalam lebih dari satu pekan pada penutupan perdagangan Senin karena dolar AS perkasa. Penguatan dolar AS ini karena investor cukup optimistis bahwa ekonomi AS akan segera berjalan karena lockdown bakal dibuka.
Mengutip CNBC, Selasa (21/4/2020), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.675,92 per ounce, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 9 April di awal sesi. Harga logam mulia tersebut merosot sekitar 2 persen pada perdagangan hari Jumat.
Baca Juga
Sedangkan harga emas berjangka AS tergelincir 0,7 persen menjadi USD 1.687,20 per ounce.
Advertisement
Nilai tukar dolar AS menguat 0,1 persen terhadap rival utama lainnya, membuat harga emas lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Perhatian investor saat ini tertuju pada pasar saham Asia dengan laporan pendapatan perusahaan dan data ekonomi.
Permintaan emas fisik di China terus melesu karena pembatasan yang dilakukan akibat pandemi Corona yang menghentikan semua aktivitas. Saat ini beberapa pedagang menawarkan diskon besar-besaran.
Harga Emas Diprediksi Tertekan Pekan Ini
Analis menilai, saat ini pasar rupanya telah fokus pada apa yang akan terjadi ke depannya, yang mana ekonomi akhirnya dibuka kembali. Untuk emas, hal tersebut berarti berlanjutnya tekanan pada pekan ini.
"Sentimen adalah pendorong yang lebih besar daripada fundamental makro. Jelas benar bahwa prospek makro sangat menguntungkan untuk emas saat ini. Tapi saya tidak berpikir itu akan menjadi radar semua orang sampai kita berada dalam fase pemulihan," kata pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman dikutip dari laman Kitco, Senin (20/4/2020).
Beberapa optimisme di pasar telah membangkitkan kembali investor, mengurangi lebih dari USD 80 dari 7,5-years high emas di atas USD 1.780 per ons yang dicapai awal pekan ini. Sementara itu, ekuitas AS membaik dengan Dow bertahan hampir 500 poin pada Kamis (16/4) pekan lalu.
Sentimen risk-on, yang membebani emas, datang di tengah laporan bahwa obat dari Gilead Sciences telah menunjukkan beberapa efektivitas dalam mengobati virus corona, yang memberi investor harapan bahwa ekonomi AS dapat dibuka kembali lebih cepat dari yang diharapkan.
Banyak analis telah menggambarkan mundurnya harga emas sebagai hal yang wajar. Kepala strategi pasar Blue Line Futures, Phillip Streible membeberkan bahwa level kritis itu untuk bertahan sekitar USD 1,7 ribu. Level USD 1,704 per ons menandai titik resistensi utama untuk sementara waktu.
Kepala strategi global TD Securities, Bart Melek melihat support di sekitar USD 1.670 dengan resistance tidak jauh di atas USD 1.724.
"Ini akan menjadi kisaran yang cukup sempit di sini," katanya. "Kami memiliki perkiraan harga USD 1.800, tapi itu tidak segera. Untuk kuartal ini, kami melihat rata-rata USD 1.625. Kami tidak mendapatkan USD 1.800 rata-rata sampai Q2 2021," jelasnya.
Advertisement