Menko Luhut Sebut Lockdown Akan Ciptakan Banyak PHK

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan sejumlah risiko jika negara melakukan lockdown

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Mei 2020, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2020, 09:30 WIB
Menko Luhut Bahas Industri Mobil Listrik Nasional Bareng DPR
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, pemerintah tak memilih lockdown sebagai upaya pemberantasan virus corona (Covid-19) lantaran itu akan sangat merugikan ekonomi ke depan, termasuk menciptakan banyak pengangguran.

Luhut tak memungkiri bahwa aksi penutupan wilayah memang satu-satunya cara untuk menekan angka kematian akibat corona sebelum vaksin ditemukan.

"Tapi, lockdown berkepanjangan justru akan membuat ekonomi menyusut, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan gangguan dalam rantai pasokan," kata dia dalam pernyataan tertulis, Selasa (12/5/2020).

Dia menjelaskan, penemuan vaksin untuk virus corona tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Secara umum, ia mengatakan, vaksin juga membutuhkan waktu puluhan tahun untuk didistribusikan.

"Bahkan dengan jalur cepat, itu akan membutuhkan setidaknya satu tahun untuk didistribusikan secara massal kepada masyarakat umum," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelonggaran PSBB

Menperin Airlangga dan Menko Luhut Hadiri Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP
Menko Kemaritiman ‎Luhut Binsar Pandjaitan memberi pemaparan dalam Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP, Jakarta, Minggu (8/4). Program ini fokus pada pengembangan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong (IMT GR). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Lebih lanjut, Luhut mengutarakan, relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat dilakukan jika angka kasus positif corona dapat ditekan dan menurun.

Namun begitu, ia menegaskan, itu baru dapat terwujud jika masyarakat disiplin dalam menaati aturan tersebut serta protokol kesehatan lainnya, seperti menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.

Maka dari itu, Luhut meminta seluruh masyarakat untuk patuh terhadap protokol pencegahan virus corona dan kebijakan social distancing.

"Oleh karenanya, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan akan sangat meningkatkan ketahanan dan mengurangi tingkat infeksi," imbuh dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya