The Fed Beri Sinyal untuk Menambah Stimulus, Harga Emas Melonjak

Harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.709,75 per ons.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Mei 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 08:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) setelah Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve) Jerome Powell berjanji memberikan langkah-langkah stimulus lebih banyak untuk meringankan pukulan ekonomi dari wabah virus corona.

Powell mengatakan Amerika Serikat akan menghadapi periode perpanjangan pertumbuhan yang lemah dan pendapatan yang mandek serta mengeluarkan seruan untuk menerbitkan kebijakan fiskal yang lebih banyak.

Dikutip dari CNBC, Kamis (14/5/2020), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.709,75 per ons. Harga naik sebanyak 0,9 persen tetapi menurun setelah Powell menolak gagasan untuk menggunakan suku bunga negatif sebagai alat stimulatif.

Sedangkan harga emas berjangka AS menetap naik 0,6 persen ke level USD 1.716,40.

"The Fed memiliki sejumlah opsi lain, sehingga mungkin kita bisa melihat pelonggaran kuantitatif tambahan atau kebijakan berkelanjutan yang akan memungkinkan dampak positif untuk pasar emas," kata Analis Standard Chartered Bank Suki Cooper.

"Kami berharap suku bunga global tetap rendah, dan negatif di beberapa negara, dan itu terus memberikan dampak yang menguntungkan untuk harga emas," lanjut dia.

Dampak Stimulus ke Harga Emas

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Ekonomi AS telah kehilangan 20,5 juta lapangan kerja pada April, karena warga negara terpaksa tinggal di rumah dan bisnis tutup untuk mengekang penyebaran virus yang telah menginfeksi 4,31 juta orang di seluruh dunia.

Bank-bank sentral dan pemerintah telah mengeluarkan dukungan fiskal dan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghindarkan ekonomi dari dampak pandemi.

Emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus tersebut karena dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

"Bahkan ketika kita melihat potensi likuidasi pasar emas dan penarikan pasar aset yang luas dalam 3-6 bulan ke depan, kami pikir perdagangan emas sebagian besar masih akan berada di kisaran USD 1.600 hingga pertengahan USD 1.700," Citi Research mengatakan dalam sebuah catatan.

Sementara untuk logam mulia lain, perak naik 0,3 persen menjadi USD 15,45 dan platinum naik 0,8 persen menjadi USD 759,29.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya