Liputan6.com, Jakarta - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia baru saja menandatangani perjanjian kerjasama dengan Amerika Serikat. Nilai kontrak kerja sama antara perusahaan Bakrie di Kalimantan Timur dengan perusahaan Amerika Serikat itu senilai USD 2,5 miliar.
"Tadi malam kita baru tanda tangan (perjanjian kerjasama) USD 2,5 miliar untuk methanol antara Bakrie dengan produk dari Amerika Serikat," kata Luhut dalam Bincang Khusus Sesi IV RRI, Jakarta, Sabtu (16/5).
Advertisement
Baca Juga
Dia menambahkan nilai kerja sama akan meningkat dalam dua tahun mendatang hingga USD 7 miliar. Sehingga kata Luhut Indonesia masih dipandang berpotensi meski saat ini tengah menghadapi Pandemi Covid-19.
"Jadi walaupun kondisi Indonesia seperti ini tetap seksi, buat orang lain investasi di sini," kata Luhut.
Kerja sama ini kata dia hasil pembicaran kelima antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat. Dalam prosesnya Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga telah berkomunikasi intensif.
Permintaan Jokowi
Bahkan Presiden Jokowi meminta Luhut untuk lebih sering menawarkan kerja sama dengan negeri paman sam itu.
"Karena rupanya presiden dan trump janjian kalau bisa tiap bulan tawarkan atau tiap munggu malah lewat telpon sama trump.
Dana investasi ini kata Luhut akan dicairkan setelah pandemi ini berakhir. Sehingga bisa digunakan pemerintah untuk melakukan proyek-proyek yang ada di Indonesia.
"Selesai Covid-19 ini, kita sepakat sovereign wealth fund, jadi tinggal taruh duit, nanti terserah mau bangun apa," kata Luhut.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement