Liputan6.com, Jakarta Selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sektor pangan menjadi salah satu sektor yang menghadapi tantangan besar. Masalah ketersediaan pangan hingga fluktuasi harga bahan pokok terjadi di berbagai daerah.
"Itu sebagai dampak dari penerapan kebijakan penanganan Covid-19 berupa physical distancing hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)", kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit, dalam keterangan rilisnya, Selasa (10/6).
Baca Juga
Menurut Victoria, hal tersebut mendorong sektor komoditi pangan dan perkebunan untuk memanfaatkan media e-commerce dalam menjual produk.
Advertisement
"Sekaligus memfasilitasi konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhan pokoknya", tukas Victoria.
Victoria mencontohkan beras Genki Mlatiharjo, salah satu produk beras organik kualitas premium yang diproduksi Koperasi Citra Kinaraya di Kelurahan Mlatiharjo, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, saat ini sudah tersedia di platform e-commerce jagapati.com.
Tidak hanya beras merah, namun juga beras hitam, beras coklat, beras melati dan beras Genki dengan ukuran 1 kilogram dan range harga Rp27.000 hingga Rp33.000 per kilogram
Selain itu, lanjut Victoria, ada juga Teh Sekar Langit yang diproduksi Kelompok Usaha Sekar Langit di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
Berbagai varian teh yang telah dijual di platform e-commerce jagapti.com, antara lain teh hijau, teh oolong, teh putih dan teh hitam.
"Diharapkan dengan adanya komoditi-komoditi yang diproduksi koperasi, UKM, maupun kelompok usaha yang telah menembus e-commerce tersebut, dapat mendorong komoditi lainnya untuk memperluas pemasaran produknya melalui media online", pungkas Victoria.