PSBB Melonggar, Pengajuan KPR di BTN Melonjak

Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB membuat kondisi ekonomi mulai berangsur-angsur pulih, termasuk permintaan KPR subsidi di BTN.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Jul 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 17:30 WIB
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Pahala N Mansury
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Pahala N Mansury (dok: BTN)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi meningkat. Sampai 25 Juni permintaan KPR subsidi BTN meningkat 75 persen.

"Permintaan itu lebih tinggi dari KPR subsidi yang ada di Mei," kata Direktur Utama BTN, Pahala N Mansury dalam diskusi virtual Mendorong Pemulihan Ekonomi Melalui Perbankan, Kamis (2/7/2020).

Pahala menilai, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB membuat kondisi ekonomi mulai berangsur-angsur pulih, termasuk permintaan KPR subsidi.

"Jadi kami optimistis dengan pelonggaran PSBB ini meningkatkan aktivitas ekonomi dan juga permintaan kredit berangsur-angsur pulih kembali," ujarnya.

Lebih lanjut, Pahala memperkirakan hingga akhir Juni nilai restrukturisasi kredit mencapai Rp 30 triliun. Sementara hingga akhir Mei, kata dia, BTN sudah melaksanakan restrukturisasi sebesar Rp 26 triliun.

"Sejak Maret kami melihat dari sisi perbankan kami lakukan restrukturisasi. Keringanan dari OJK. Jumlah debitur yang melakukan restrukturisasi cukup besar jumlahnya," kata Pahala.

Dia menuturkan Bank BTN cukup beruntung karena 80 persen nasabahnya merupakan nasabah bank yang memang berpendapatan tetap. Namun demikian, 60 persen dari portofolio yang dimiliki BTN merupakan masyarakat berpendapatan rendah.

"Karena fokus utama dari BTN adalah menyalurkan KPR subsidi yang disalurkan kepada masyarakat yang berpendapatan rendah," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

BTN Bakal Ekspansi Kredit Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Pemilik rumah membuat rangka penguat dapur rumah di Perumahan Griya Samaji,Cieseng, Bogor, Rabu (19/02/2020). BTN pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN berkomitmen akan memaksimalkan ekspansi pada sektor pembiayaan perumahan hingga 3 kali lipat dari penempatan uang negara di perseroan.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan sesuai dengan core business, perseroan akan memaksimalkan penggunaan dana tersebut untuk mendukung sektor perumahan.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kepada Bank BTN. Insha Allah penempatan dana tahap satu sekitar Rp5 triliun dan kami berkomitmen gross ekspansi akan mencapai 3 kali dari jumlah tersebut,” jelas Pahala di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Menurut Pahala, sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi, KPR Non-subsidi, dan kredit konstruksi akan menjadi motor utama dalam mendorong ekspansi tersebut.

“Kami memiliki pengalaman panjang dan jaringan yang luas serta kuat di sektor perumahan yang mendukung secara maksimal penyerapan anggaran ini," katanya.

Pahala melanjutkan penempatan dana negara ini juga akan melanjutkan daftar panjang kepercayaan Pemerintah kepada Bank BTN. Terbaru, Bank BTN memperoleh stimulus bantuan Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk 146.000 unit rumah guna mendorong pembiayaan perumahan bagi masyarakat menengah ke bawah.

Dari stimulus tersebut, setidaknya nilai kredit yang dapat disalurkan mencapai sekitar Rp18 triliun sampai dengan Rp20 triliun hingga akhir tahun nanti.

Bank BTN berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam memulihkan kondisi perekonomian nasional. Dengan membangun sektor perumahan sedikitnya ada sekitar 170 industri turunan yang ikut bergeliat.

“Mulai dari industri bahan bangunan, kebutuhan rumah tangga, hingga peralatan elektronik akan bergeliat karena terbangunnya sektor perumahan,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya