Menteri Teten Minta Kelas Menengah Atas Belanja untuk Dongkrak Ekonomi

Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang digulirkan pemerintah tidak akan pernah cukup untuk menyehatkan perekonomian nasional 100 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jul 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 17:00 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong kelompok masyarakat menengah atas untuk mau membelanjakan uang simpanannya. Permintaan itu diberikan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat menengah bawah yang terpukul akibat wabah pandemi Covid-19.

"Saat ini problemnya ketika banyak orang yang nganggur, banyak usaha yang tutup, sehingga daya beli masyarakat turun dan konsumsi masyarakat turun, sehingga ekonomi lesu," ujar Teten dalam sesi webinar, Jumat (24/7/2020).

Oleh karenanya, ia memohon bantuan kelas menengah atas agar mau memakai uang simpanannya untuk menggerakkan ekonomi. Teten pun usul memberikan stimulus bagi produk-produk tertentu yang kerap dikonsumsi golongan tersebut.

"Kelompok masyarakat kelas menengah atas sebenarnya masih punya tabungan di bank mereka. Cuman memang kelas menengah ini menahan konsumsi sehingga ini perlu ada stimulus bagi produk-produk tertentu yang memungkinkan kelas menengah bisa belanja," imbuhnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

PEN

Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan ada lima skema perlindungan dan pemulihan KUMKM di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, ia menilai program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang digulirkan pemerintah tidak akan pernah cukup untuk menyehatkan perekonomian nasional 100 persen.

Oleh karenanya, dia berharap penanganan wabah virus corona bisa segera tuntas, sehingga perekonomian nasional dapat berjalan normal kembali.

"Kita harus segera mengaktifkan kegiatan perkantoran, usaha, industri, sekolah, dan sebagainya. Itu supaya ekonomi bergerak kembali. Tapi itu bergantung sejauh mana kita bisa menangani Covid-19 ini," kata Teten.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya