Saat Donald Trump Tergeser, Jeff Bezos Masih Jadi Orang Terkaya di Amerika Selama 3 Tahun

Harta orang terkaya Amerika terus meningkat meskipun pandemi telah menghancurkan perekonomian banyak negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2020, 21:01 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 21:00 WIB
Kantor Amazon Dihebohkan Ancaman Bom
Jeff Bezos, sang CEO Amazon.

Liputan6.com, Jakarta Jeff Bezos, pendiri Amazon masih menduduki puncak sebagai miliarder atau orang terkaya di Amerika versi Forbes. Predikat ini masih disandangnya selama tiga tahun berturut-turut.

Bezos mampu mengantongi kekayaan hingga USD 179 miliar (Rp 2.649 triliun). Sumber kekayaan masih dari Amazon.

Sementara peringkat Presiden Amerika Serikat Donald Trump turun, imbas pandemi virus corona menghantam bisnis gedung perkantoran, hotel, dan resor miliknya.

Melansir Straitstimes.com, Selasa (15/9/2020) kekayaan agregat para miliarder dalam daftar Forbes 400 naik mencapai rekor USD 3,2 triliun.

Harta orang terkaya Amerika terus meningkat meskipun pandemi telah menghancurkan perekonomian banyak negara.

Mr Eric Yuan, Kepala Eksekutif Zoom Video Communications, yang menuai untung dari kebijakan kerja dari rumah, termasuk salah satu dari 18 pendatang baru dalam daftar.  Dengan kekayaan bersihnya mencapai USD 11 miliar (Rp 164,5 triliun).

Adapun peringkat Trump turun ke posisi 352 dari nomor 275 tahun lalu.  Kekayaan bersihnya susut jadi USD  2,5 miliar (Rp 37 triliun) dari USD 3,1 miliar (Rp 46 triliun), karena gedung perkantoran, hotel dan resor terdampak besar selama pandemi. Organisasi Trump banyak memiliki properti di ketiga kategori tersebut.

"Daftar tahunan Forbes ini dapat berfungsi sebagai cara untuk melacak orang-orang terkaya di negara yang memegang kekuasaan paling besar," kata Kerry Dolan, Asisten Editor Pengelola Kekayaan di Forbes, dalam sebuah wawancara.

"Sebagai masyarakat, kita semua harus tahu siapa di belakang perusahaan terbesar dan apa yang mereka lakukan dengan uang mereka," tambahnya.

Reporter: Erna Sulistyowati

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saksikan video di bawah ini:

Berbisnis Nama Bayi, Gadis 19 Tahun Raup Untung Hingga Miliaran Rupiah

Ilustrasi Miliarder. Don Unsplash
Ilustrasi Miliarder. Don Unsplash

Beau Jessup sebenarnya sama saja dengan kebanyakan gadis asal Inggris lainnya, kecuali untuk satu hal. Di usianya yang masih 19 tahun, Jessup bahkan telah meraup untung hingga lebih dari USD 400 ribu atau setara Rp 5,94 miliar (USD 1= Rp 14.847). Itu semua diperolehnya setelah memberi nama bagi lebih dari 677.900 bayi China yang baru lahir.

Melansir laman CNBC, Kamis (10/9/2020), gadis cantik tersebut bahkan berhasil membiayai kuliahnya sendiri. Jessup kini menjadi pendiri sekaligus CEO Special Name, sebuah situs yang dirancang untuk para orang tua asal China. Situs tersebut menyediakan nama-nama Inggris yang cocok dengan budaya China untuk bayi-bayi mereka.

Jessup terinspirasi mendirikan bisnis pemberian nama tersebut pada 2015. Kala itu usianya baru 15 tahun. Siapa sangka, hanya dalam waktu enam bulan saja, ia mampu menghasilkan uang senilai lebih dari USD 60 ribu atau Rp 890,9 juta setelah menamai 200 ribu bayi.

Sejak saat itu hingga sekarang, Jessup telah menamai lebih dari 677.900 bayi dan telah mendapatkan penghasilan senilai lebih dari Rp 5,94 miliar.

"Ini semua lantaran bertemu peluang di waktu yang tepat," terang Jessup.

Semua itu bermula saat Jessup tengah bepergian dengan sang ayah ke China. Pada waktu itulah, rekan bisnis sang ayah meminta bantuannya untuk memberi nama bagi putrinya yang baru berusia tiga tahun.

"Aku merasa terhormat dan terkejut. Itu seperti sebuah hal yang sangat penting untuk dilakukan," katanya.

Lantaran ingin memberi nama yang cocok, Jessup meminta orangtuanya untuk menceritakan harapan bagi putrinya tersebut. Sederhana saja, Wang, rekan bisnis ayahnya, ingin orang-orang terkejut dengan apapun yang bisa dicapai sang anak.

Setelah berpikir dengan matang, Jessup memberikan nama Eliza, terinspirasi dari tokoh fiksi Eliza Doolittle dalam film 'My Fair Lady'. Wang sangat senang dengan nama itu dan menjelaskan betapa pentingnya bagi warga China untuk memliki nama Inggris.

Di China, seluruh bayi diberikan nama China yang terdiri dari dua atau tiga karakter dengan makna yang terkonstruksi dengan baik. Meski begitu, banyak warga China yang merasa lebih mudah berinteraksi dengan warga Inggris jika mereka juga memiliki nama Barat.

"Bagi saya, jika Nyonya Wang membutuhkan jasa pemberian nama ini, maka mungkin para orangtua lain juga membutuhkannya," terang Jessup.

Dia merasa mungkin caranya membantu juga bisa mendatangkan untung. Begitulah akhirnya Special Name lahir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya