Erick Thohir Optimistis Indonesia Jadi Negara Besar Usai Lewati Pandemi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara anggota G20 di masa pandemi ini, seperti India, Perancis dan Inggris.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Sep 2020, 13:07 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2020, 13:05 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (dok: KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan optimismenya bahwa perekonomian Indonesia bisa segera pulih dan jadi negara besar pasca melewati krisis pandemi Covid-19.

Keyakinan itu dilontarkannya setelah Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi Indonesia bakal masuk dalam daftar 5 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2024.

"Tentu harus ada optimisme, Indonesia bisa keluar dari krisis. Kita lihat kembali data-data tahun depan dari IMF, Asian Development Bank, semua proyeksi Indonesia akan dapatkan pertumbuhan yang baik. Bahkan di 2024, kita masuk dalam kategori lima negara besar dunia," paparnya dalam sesi webinar, Rabu (16/9/2020).

Selain itu, Erick juga menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara anggota G20 di masa pandemi ini, seperti India, Perancis dan Inggris.

"Makanya keputusan Presiden Jokowi untuk tidak lockdown adalah keputusan yang tepat, karena itu juga bisa kita lihat dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan lain-lain. Tentu kita secara tren juga baik," katanya.

Tak mau dianggap jumawa, ia mengatakan, data-data positif tersebut dipresentasikan oleh para pengamat dan pemikir di luar Pemerintah Indonesia. Menurut dia, analisis tersebut telah disampaikan secara terbuka sejak beberapa waktu lalu.

"Tapi tidak berarti jika sebagai bangsa Indonesia tidak persiapkan perbaikan-perbaikan yang harus kita lakukan. Jadi saya sangat setuju, bagaiman opportunity untuk Indonesia sangat besar," ujar Erick.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ekonomi Indonesia Jauh Lebih Baik Dibanding Negara Tetangga

FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen
Pedagang berjualan makanan ringan di bantaran Kanal Banjir Barat dengan latar belakang gedung pencakar langit di Jakarta, Kamis (6/8/2020). BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal II/2020 minus 5,32 persen akibat perlambatan sejak adanya pandemi COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ekonomi Indonesia memang minus pada kuartal II 2020. Namun angka pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara (ASEAN). 

"Memang kita minus 5,3 persen, tapi kalau dibandingkan negara-negara lain sekitar, kita lebih bagus," kata Luhut di acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom: Tranformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

 

Terpenting kata Luhut, dampak kepada PDB saat ini masih bagus. "Saya pikir kita masih lebih baik," kata dia.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengatakan pihaknya sudah mengindentifikasi penyebab turunnya perekonomian nasional. Setidaknya ada 8 titik yang menjadi masalah.

"Kita identifikasi ada 8 titik yang jadi masalah, dalam ekonomi kita ini," kata dia.

Sayangnya, Luhut tak menjelaskan lebih rinci 8 titik masalah yang dimaksud. Dia hanya menyebutkan Pemerintah akan fokus membenahi itu agar ekonomi Indonesia kembali pulih. "Dan ini kita akan fokus supaya kita bisa rebound lebih cepat," kata dia mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya