Sri Mulyani: Perjuangan Paling Berat adalah Mengalahkan Nafsu dan Ketamakan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Nov 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 11:00 WIB
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pesan, sebagai bagian dari Republik Indonesia, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merupakan institusi yang memiliki peranan sangat penting. Dimana institusi ini mengelola keuangan negara untuk mencapai cita-cita bangsa .

Sehingga, dalam keseharian di lingkungan Kemenkeu kerap ditemui tantangan sekaligus perjuangan untuk melewatinya.

“Jadi sebetulnya seluruh jajaran Kementerian Keuangan adalah mereka yang mampu menunjukkan apakah Anda memiliki jiwa pahlawan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2020).

Adapun jiwa kepahlawanan yang dimaksud Sri Mulyani, yaitu dengan senantiasa berjuang untuk mencapai cita-cita bangsa dengan mengelola keuangan negara. Sekaligus untuk terus meningkatkan kemampuan keuangan negara.

“Kita diajarkan bahwa perjuangan paling berat adalah mengalahkan nafsu dan ketamakan kita sendiri. Itu adalah perjuangan dari seorang manusia,” kata Sri Mulyani.

Menkeu menilai, manusia-manusia yang hadir dan sekarang sudah memiliki komitmen bekerja di dalam lingkungan Kemenkeu merupakan manusia pilihan. Untuk itu, Menkeu berpesan agar seluruh ajaran di Kemenkeu bisa bersama-sama berjuang dan menginspirasi generasi yang akan datang.

“Seharusnya kita semua di dalam lingkungan Kementerian Keuangan mampu tidak hanya terinspirasi dengan kata-kata yang luar biasa dari pahlawan sebelum kita. Namun kita terus berjuang membakar semangat dan akhirnya anda semua mampu menginspirasi generasi yang akan datang,” ujar Menkeu.

Sekali lagi, Menkeu menekankan, khususnya untuk jajaran Kemenkeu, bahwa perjuangan mestinya bukan perihal ingin dikenal. Namun untuk membela dan mencapai cita-cita.

“Di dalam hari pahlawan ini adalah momen yang luar biasa tepat bagi kita semua untuk mendeklarasikan keinginan cita-cita, semangat kita untuk terus berjuang. tidak untuk dikenal, tidak Untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Namun untuk membela dan mencapai cita-cita,” tandas Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sri Mulyani: Semua Orang Bisa Jadi Pahlawan

Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani saat Work From Home atau Kerja dari Rumah. (dok. Instagram @smindrawati/https://www.instagram.com/p/B90ymKQp0sH/Putu Elmira)

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ke-75, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak masyarakat Indonesia untuk tak gentar berjuang. Utamanya dalam situasi pandemi covid-19 yang saat ini tengah berlangsung di Tanah Air.

Mengusung tema ‘Pahlawanku Sepanjang Masa’, Sri Mulyani mencatat tiga nilai yang patut diteladani dari setiap peristiwa yang melahirkan pahlawan. Pertama, Menkeu menyampaikan bahwa pahlawan hadir karena ada tantangan.

“Setiap episode dalam sejarah Republik Indonesia selalu hadir tantangan, selalu hadir cobaan. Dan disitulah kita melihat pahlawan-pahlawan yang dilahirkan,” kata Sri Mulyani dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2020).

Kedua, lanjutnya, dalam seluruh episode pahlawan selalu ada kata ‘perjuangan’. Berjuang adalah satu-satunya cara menghadapi tantangan, cobaan dan persoalan yang menghadang bangsa dan negara.

Menkeu menilai, seluruh proses untuk mencapai cita-cita memerlukan perjuangan yang sering meminta pengorbanan. Disitulah, kata Sri Mulyani, kemudian lahir sikap kepahlawanan.

“Seluruh Pahlawan adalah mereka yang memilih berjuang. Dan tidak hanya berdiri di samping dan melihat kawannya bergulat di dalam perjuangan,” kata dia.

Selanjutnya, elemen ketiga dari pahlawan adalah semua orang bisa menjadi pahlawan. Menkeu menuturkan, pada peristiwa 10 November, Bung Tomo sebagai salah satu pahlawan berjuang dengan membakar semangat dan berani tanpa ada rasa kekhawatiran terhadap keselamatan diri sendiri.

Namun, Bung Tomo tak sendiri. Ada banyak pahlawan lainnya yang turut serta di dalam mewujudkan semangat untuk melawan penjajah. Hingga pada akhirnya mampu mempertahankan kemerdekaan Tanah Air.

“Jadi, pahlawan tidak berjuang sendiri,” kata Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya