Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat banyak dinilai sebagai ancaman bagi kelangsungan bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ini lantaran keduanya sama-sama terletak di sisi utara Jawa dan saling berdekatan.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai, kedua pelabuhan tersebut justru bisa saling bersinergi untuk saling berbagi pasar, bukan malah bersaing.
Baca Juga
"Mungkin juga harus related dengan Tanjung Priok supaya tidak ada persaingan di antara Tanjung Priok dan Patimban. Menurut saya ini harus related," kata Aviliani dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (20/11/2020).
Advertisement
Menurut dia, kolaborasi antara Pelabuhan Tanjung Priok dan Patimban bisa mencontoh kolaborasi kepemilikan dalam holding perusahaan BUMN.
"Menurut saya ini perlu dipikirkan, karena di era sekarang tidak ada lagi berkompetisi. Sekarang itu era berkolaborasi. Jadi nanti bisa adanya pembagian tugas antara Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban di dalam mengelola pelabuhan," imbuhnya.
"Saya rasa ini menjadi penting. Dalam kepemilikan mungkin bisa saling memiliki, sehingga mereka justru menjadi kolaborasi yang bagus," dia menekankan.
Lebih lanjut, Aviliani berpendapat, pembangunan Pelabuhan Patimban juga bisa turut mendongkrak pendapatan dari sisi pariwisata. Sebab menurutnya, kehadiran pelabuhan merupakan modal baik untuk bisa menarik wisatawan.
"Oleh karena ini mungkin harus bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, untuk nantinya itu bisa menjangkau tempat-tempat wisata baru yang sebenarnya potensial tapi belum dikembangkan. Jadi (ada sinergi dari) pemerintah daerah dan Kementerian Pariwisata," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Budi Karya: Soft Opening Pelabuhan Patimban Desember 2020
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat bakal jadi salah satu pendongkrak utama pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
"Pelabuhan Patimban juga dapat diharapkan sebagai pengungkit utama daripada pemulihan ekonomi nasional," kata Menhub Budi dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (20/11/2020).
Optimisme itu tumbuh lantaran proyek Pelabuhan Patimban turut didukung oleh pelaku usaha hingga instansi pemerintah lain, seperti Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
"Saya banyak berdiskusi dengan Pak Menperin (Agus Gumiwang Kartasasmita) bahwa Kementerian Perindustrian sudah siap mendukung kegiatan ini. Dan pasti ini memberikan geliat tertentu, karena antusiasme dari masyarakat/Gaikindo itu begitu antusias," tuturnya.
Pelabuhan Patimban nantinya diproyeksikan akan pintu bagi kegiatan ekspor/impor, khususnya untuk industri otomotif dan logistik. Menhub Budi berharap, kegiatan industri turut bisa terbangun di Pelabuhan Patimban.
"Dan dengan makin dekatnya antara industri dengan pelabuhan maka tentu terjadi suatu efisiensi bagi logistik nasional," ujar dia.
Oleh karenanya, ia menargetkan pembangunan Pelabuhan Patimban dapat diselesaikan pada akhir November 2020 ini.
"Diharapkan kita akan mulai melakukan soft opening pada bulan Desember. Insya Allah Bapak Presiden (Jokowi) bisa hadir, sehingga ini memberikan semangat bagi kita semua untuk melaksanakan kegiatan yang mulia ini," tandasnya.
Advertisement